Juli 2020, sepertinya bulan ini cukup cocok bagi klub Internazionale Milano untuk menjemput konsistensi persaingan menuju scudetto. Masih ada 9 laga sisa di Serie A dan selisih poin antara Inter dengan Juventus selaku pemilik singgahsana sementara hanyalah terpaut 8 angka.
Hebatnya lagi, awal Juli ini seperti jadi pertanda bahwa semangat juang Romelu Lukaku dan kawan-kawan akan segera bertunas. Â Klimaksnya adalah di akhir Juni 2020 kemarin, tepatnya saat Nerazzurri mendapatkan kemenangan beruntung atas Parma dengan skor 2-1.
Mengapa disebut beruntung? Terang saja, kala itu Inter Milan yang dinahkodai oleh Samir Handanovic selaku kapten bermain angin-anginan. Andai waktu itu Inter mendapat hasil imbang atau bahkan kalah, maka semakin jatuhlah mental para pemainnya.
Menuju ke awal Juli, kabar menggembirakan pun ikut hinggap ke kandang Giuseppe Meazza. Adalah kesuksesan Inter menggaet Achraf Hakimi dari Real Madrid.
Pemain muda berusia 21 tahun ini dikontrak hingga 30 Juni 2025 dengan mahar 40 juta Euro plus bonus 5 juta Euro Andai Hakimi mampu memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan Inter Milan.
Selain itu, ada pula selingan kegembiraan yang dihadirkan Inter Milan untuk negara kita Indonesia.
Melalui peluncuran Jersey kandang terbaru untuk musim 2020/2021 Inter Milan pada awal Juli ini, sempat terbaca oleh kita tulisan "Made in Indonesia" yang berada di bagian dalam belakang kaus.
Bahkan, tajuk "Made in Indonesia" yang sejatinya merupakan produk kerja sama antara Inter Milan dengan Nike ini sempat jadi trending topik di Twitter beberapa hari yang lalu. Jadi, ada kebanggaan tersendiri bagi Indonesia karena produknya bisa bersaing di luar negeri.
Kembali ke pembahasan konsistensi, hal yang turut menggembirakan bagi Antonio Conte adalah kemenangan besar 6-0 Inter Milan atas Brescia pada 02 Juli 2020 dini hari kemarin.
Jika menilik secara peringkat, barangkali cukup wajar bahwa Inter meraih kemenangan dikarenakan Brescia memang sudah berada di peringkat penutup klasemen Serie A. Tapi, bila menatap statistik laga dan kemenangan, maka ada yang cukup menarik di sini.
Selain kemenangan telak 6 gol plus clean sheet, Alexis Sanchez yang sejatinya dipasang sebagai starter pun menjadi orang yang disorot karena ia bermain layaknya pemain yang sedang "kesurupan."
Bagaimana tidak, statistik mencolok Sanchez yang menyumbangkan 2 assists plus 1 gol seakan menegaskan bahwa ia segera menemukan performa terbaiknya.
Lebih daripada itu, dalam laga kontra Brescia klub Nerazzurri mencatatkan statistik impresif di mana 6 gol yang dihasilkan dicetak oleh 6 pemain berbeda. Young, Sanchez, D'Ambrosio, Gagliardini, Eriksen, dan Candreva masing-masing menyumbangkan 1 gol.
Terlepas dari lawan yang cukup mudah, setidaknya performa ini telah menjelaskan bahwa Inter mampu produktif dari segala lini dan Conte ikut memberikan apresiasi.
"Kami melakukannya dengan baik untuk menang, tetapi saya juga menyukai sikap tim yang tidak pernah berhenti menyerang, kaki kami selalu berada di pedal gas," kata Conte kepada DAZN baru-baru ini.
Karena masih tersisa 9 laga di Serie A, Conte harus menjaga konsistensi, fokus, dan motivasi anak-anak asuhnya agar bisa terus menjaga peluang meraih scudetto.
Peluang Inter Milan Meraih Scudetto Masih Terbuka
Berbicara tentang scudetto, layak kiranya bila kita tetap memberikan asa kepada Inter Milan. Secara peringkat, Juventus memang masih nyaman di singgahsana dengan mengumpulkan 72 poin, hasil dari 29 laga.
Di peringkat ke-2, ada Lazio yang sudah mengumpulkan 68 poin, juga hasil dari 29 laga. Sedangkan Inter Milan masih duduk di peringkat ke-3 Â dengan jumlah poin 64. Selisih poin Inter terhadap sang Nyonya tua adalah 8 poin, dan selisih atas Lazio sebanyak 4 poin.
Namun, saat berkaca pada jadwal 9 pertandingan sisa maka Juventuslah yang berada di posisi yang tersulit. Tanpa meremehkan tim-tim lain, Juventus masih harus berhadapan dengan 4 klub kuat mulai dari AC Milan, Atalanta, Lazio, dan Roma.
Sedangkan Lazio akan berhadapan dengan 3 tim kuat yang terdiri dari AC Milan, Juventus, dan Napoli.
Lalu, bagaimana dengan pasukan Antonio Conte?
Inter Milan cukup lapang karena akan berhadapan dengan 3 tim kuat seperti AS Roma, Napoli, dan Atalanta. Mengapa masih lapang? Ya, setidaknya Inter tidak bertemu lagi dengan Lazio maupun Juventus di laga-laga terakhir Serie A.
Meski demikian, kehadiran Atalanta sebagai penghancur tim-tim kuat sungguh tidaklah bisa diremehkan. Hanya saja, bila dibandingkan dengan Inter maupun Lazio, perjuangan Atalanta untuk meruntuhkan dominasi Juventus lebih berat. Masih ada 12 poin yang memisahkan keduanya.
Tapi, terkhususkan bagi Inter, di sinilah kemudian ada tantangan konsistensi dan kesungguhan yang harus dipertahankan oleh Lukaku dan kawan-kawan.
Secara, di luar dari tim-tim kuat yang telah disebutkan tadi, besar kemungkinan ada pula klub lain yang tidak rela kalah secara cuma-cuma. Sebut saja seperti Fiorentina, Sasuolo, Torino, hingga Genoa.
Walaupun begitu adanya, peluang Inter untuk menggapai scudetto masih terbuka sembari menanti Juventus dan Lazio terpeleset. Konsekuensinya, tentu saja performa Inter mesti lebih baik daripada kedua klub ini.
Salam olahraga.
Klasemen terbaru Serie A, cek di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H