Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Satu Tahun di Kompasiana, Kini Saatnya Berjuang Merawat Kenikmatan Menulis

1 Juli 2020   15:25 Diperbarui: 1 Juli 2020   16:24 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah, sudah satu tahun nih, Zy!"

"Walah, baru juga satu tahun!"

"Cie, diriku sekarang sudah jadi penulis!"

"Ciah, coba deh lihat statistik para senior, begitu menjulang, kan?"

Begitulah pro-kontra perasaan yang belum lama ini "berkelahi" di jeluk pikirku. Pikiran pertama membicarakan tentang sedikit kebanggaan, dan pikiran kedua berkisah tentang pencapaian yang sejatinya "biasa-biasa" saja.

Kadang, aku malah bingung karena akhir-akhir ini pro-kontra pikiran dan perasaan sering hadir lalu bertamu, terutama di saat aku mulai menulis. Awalnya aku selalu sadar bahwa nikmat menulis itu sungguh luar biasa dan sesekali sering memangkas gelisah rasa. Tapi?

Setelah sempat mendengar motivasi dari bang Dika Angkasaputra Moerwani Nasution atau yang lebih populer dengan nama Raditya Dika, aku mulai yakin bahwa di beberapa minggu terakhir ada dua jiwa yang muncul saat aku mulai mengetik tulisan.

Jiwa pertama yaitu aku sendiri sebagai penulis, dan jiwa kedua juga aku seorang, namun kali ini sebagai editor. Ya, tepatnya editor dari tulisanku sendiri.

Meski begitu adanya, yang cukup disayangkan adalah jiwa penulis dan jiwa editor keduanya sering hadir secara bersamaan di saat aku menulis. Baru mulai mengetik paragraf pertama, tiba-tiba saja jiwa editorku muncul dan menganggap kata-kalimat di paragraf itu kurang pas.

Syahdan, tahu sendiri kan apa yang akan terjadi kemudian? Tulisanku lambat selesai gara-gara sedikit-sedikit dihapus dan sebentar-sebentar langsung "ditumis" oleh editor yang sejatinya adalah diriku sendiri.

Aku tidak tahu pasti gejala apa yang sedang aku alami di beberapa minggu belakangan ini. Apakah ini perwujudan beban dari centang biru, apakah ini beban dari statistik, atau malah beban bahwa setiap tulisan yang diposting harus sempurna, terang saja aku tak begitu paham.

Yang jelas, aku tidak terlalu perhatian dengan statistik maupun "pangkat" di Kompasiana. Terang saja, kalau perhatianku extraordinary kepada statistik dan pangkat, bisa-bisa aku mudah sakit hati. Buktinya?

Dokpri.
Dokpri.
01 Juli 2019 adalah awal mula aku menetap di rumah besar yang bernama Kompasiana. Dan sekarang sudah tanggal 01 Juli 2020, berarti tepat satu tahun. Jumlah tulisanku sampai 30 Juni 2020 adalah 455.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun