Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seperti Mati Lampu, Terkadang Label Tulisan Itu Hanyalah Halu

21 Juni 2020   22:47 Diperbarui: 21 Juni 2020   22:43 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh chenspec dari Pixabay 

Seperti Mati Lampu, Terkadang Label Tulisan Itu Hanyalah Halu

Gambar oleh chenspec dari Pixabay 
Gambar oleh chenspec dari Pixabay 

Boleh dibilang saya cukup beruntung karena tadi sempat mendengar lagunya Nassar, sehingga lahirlah tulisan receh ini. Darinya, saya cenderung menganggap bahwa label tulisan di Kompasiana itu tidak jauh berbeda dengan suasana mati lampu. Mengapa demikian?

Saat mati lampu, hal pertama yang tampak adalah gelap, kemudian menyusul darinya rasa takut, khawatir, gusar, bahkan ambyar. Barulah kalau sinar alias lampu sudah muncul, rasa-rasa takut tadi segera menyingkir dan dikalahkan oleh cahaya.

Kiranya label tulisan juga demikian. Seperti halnya mati lampu, saat kita menaruh rasa dan pengharapan tinggi terhadap label, saat itu pula muncul rasa takut, khawatir, serta gusar layaknya malam yang gelap. Dapat label HL atau pilihan, barulah rasa itu hilang. Kalau Tidak?

Seiring dengan tingginya pengharapan, bisa jadi akan muncul rasa sakit dan kecewa atas pengharapan tersebut.

Bagaimana tidak kecewa. Tulisan sudah diramu dengan sebaik-baiknya persepsi diri, semantap-mantapnya kata hati, tapi beberapa saat kemudian malah berakhir "tragis" tanpa label. Padahal menurut kata hati, labelnya nanti akan sesuai dengan pengharapan.

Gara-gara hal ini, bukankah label tulisan itu kadang hanyalah halu?

Halu alias bahasa gaul dari halusinasi sejatinya merupakan sensasi yang hadir di pikiran seseorang. Sensasi ini menurut persepsi diri adalah nyata, padahal belum tentu bisa benar-benar terwujud.

Sewaktu-waktu halu dapat menyebabkan gangguan persepsi yang membuat seseorang mendengar, merasa, mencium aroma, dan melihat sesuatu yang kenyataannya tidak ada. Pada keadaan tertentu, halusinasi dapat mengakibatkan ancaman pada diri sendiri dan orang lain.

Bedanya di sini, tulisan yang kita buat di Kompasiana adalah nyata, dan harapan untuk mendapat label-label di Kompasiana juga nyata. Namun, walaupun semua ini nyata, kita tetap perlu menghindari ancaman-ancaman negatif darinya, bukan?

Tentu saja, orientasi menulis yang disandarkan hanya kepada label perlahan akan menghadirkan rasa kecewa, kesal, mood-mood-an baik terhadap diri sendiri maupun kepada admin Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun