Migo adalah kucing kami yang belang tiga, berjenis kelamin betina sekaligus saudara kandung dari Tamtam. Ya, mereka lahir dari satu induk dalamÂ
satu waktu. Dulu saat baru lahir, wajah Migo ini sama persis dengan tupai. Ekornya panjang, dan ujungnya berbentuk mata pancing.
Uniknya, tingkah Migo berbeda jauh dibandingkan Tamtam. Migo sangat manja dan ingin terus dielus. Kadang, kalau kami sudah pegal mengelus, ia akan mengeong terus-menerus di kaki dan pangkuan. Ke mana kami berlari, ia ikuti sampai kami berhenti.
Terbayang kan bagaimana rasanya saat ada seseorang yang suka bermanja-manja seperti Migo? Saat ada anak manja mengajukan permintaan, ia akan berjuang ikut mama, bantu mama, bilang sama papa, hingga merengek-rengek agar permintaan itu dikabulkan.
Teman dan sahabat pula demikian. Jika ada sosok yang manja, ia akan terus menelepon, chat, bahkan sampai ngambek demi mewujudkan sebiji keinginan. Yang kadang buat kesal adalah, ternyata keinginan itu tidak terlalu penting bagi kita. Hemm
Keempat, Lalang
Sama seperti Migo, Lalang juga sosok kucing kampung betina belang tiga. Lalang yang merupakan induknya si Kunyil ini sudah berumur 3 tahun. Sifatnya?
Berbeda dari kucing-kucing yang sudah saya sebut sebelumnya, sifat dan kelakuan Lalang lebih kompleks. Lalang bagi kami adalah kucing yang sangat pemalas. Kerjanya hanya tidur, guling-guling di tanah, dan manja. Jarang sekali Lalang pernah tangkap tikus atau pun belalang.
Meski begitu, Lalang sangat kuat dalam mengontrol nafsu makan. Ia tak mau merebut makanan dari kucing lain. Andai saja ada secuil ikan asin yang jatuh di hadapannya namun lebih dekat dengan kucing lain, Lalang akan legowo dan mempersilakan kucing lain untuk mengambilnya.