Sekelumit permasalahannya kita yakin Mas Nadiem sudah tahu, begitu pula hal krusial yang mesti dibenahi.
Mulai dari pembenahan mindset guru tentang pembelajaran yang bermakna, bagaimana peran orangtua dalam memaksimalkan bimbingan kepada anak, hingga bagaimana memanfaatkan teknologi agar tidak dua kali kerja alias memindahkan data cetak ke elektronik.
Tapi, entah sadar atau tidak rasanya kehadiran TVRI sebagai siaran layanan pendidikan yang mulai dipercayakan oleh pemerintah telah melayangkan "tamparan telak" kepada channel-channel televisi lainnya.
Terang saja, tidak seperti TVRI, akhir-akhir ini channel televisi lain mulai sering ditegur oleh KPI. Katakanlah seperti siaran Brownis, Kilau DMD Ratu Casting, dan yang terbaru yaitu program ANTV 27 Tahun Untukmu Indonesiaku.
Mereka mendapat kiriman surat karena program yang disiarkan belum memenuhi kriteria "kepantasan" menurut  Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI. Bahkan, ada sebagian darinya yang sudah mendapat lebih dari satu kali kiriman surat teguran.
Rasanya kita cukup prihatin menelan kenyataan kualitas siaran pertelevisian yang seperti ini. Di saat wajah pendidikan terluka, beberapa channel televisi malah menambah sayatan dengan menayangkan program-program yang kurang layak ditonton.
Lumrah bila kemudian banyak anak-anak, remaja, bahkan orangtua memilih untuk malas menonton televisi. Barangkali sebagian orangtua masih butuh bahkan sangat butuh dengan hiburan televisi. Tapi?Â
Jika isinya kebanyakan gosip, isu-isu panas tentang kehidupan pribadi orang, cinta-cintaan bahkan pertengkaran yang menjurus kepada perundungan, apa tidak lebih baik para orangtua tidur saja?
Logikanya, para orangtua, remaja, bahkan anak-anak lebih baik tidur daripada mendapat dosa dari tontonan. Atau, mereka akan lebih memilih jelajah Youtube dan media-media online untuk mendapat info yang lebih aktual, bermaslahat serta tidak lebai.
Sebaiknya Channel TV Lain Mulai Menata "Kepantasan" Tayangan
Hari ini, kita sedang duduk di bangku pendidikan yang bermerek Merdeka Belajar. Bangku-bangku ini menghadapi tantangan berat, yaitu tentang pembenahan dan pemuliaan karakter generasi penerus bangsa.
Salah satu penyebab utama anak-anak bisa menjadi generasi yang mulia dan berkarakter, adalah jika tontonan mereka mulia. Dari sini, kita patut menisbahkan harapan kepada seluruh channel-channel televisi di Indonesia.
Saat ini, TVRI sudah digandeng oleh Kemendikbud dan mengambil peran sebagai channel tontonan panutan. Tetapi, jika pemerintah ingin menghadirkan generasi yang mulia melalui tontonan, maka tidaklah cukup hanya TVRI atau pun televisi Edukasi semata.