Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Nasihat Bahasa Rejang, "Uyo, Ami Deu Ige Uleak!"

7 April 2020   21:47 Diperbarui: 8 April 2020   18:20 6002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Curup Mengaji via Facebook Tuntejang

"Uyo, Ami Deu Ige Uleak"

Sekarang, Jangan Terlalu Banyak Ulah!

Asei ku, bi an lut ite embuk isu-isu Covid-19 yo. Kunai bulen Januari 2020 belo'o udem ade sa'ie ne tapi ati sapie penan te, nak Cu'up (Bengkulu). Sapie akhir Maret, ade do kasus tun positif Covid-19 nak Kota Bengkulu. Tekjir aseine, ibo kulo.

Rasanya, sudah cukup lama kita makan isu-isu Covid-19 ini. Dari bulan Januari 2020 lalu sudah ada suaranya tapi belum sampai ke tempat kita, di Curup (Bengkulu). Baru di akhir Maret ada satu kasus orang positif Covid-19 di Kota Bengkulu. Terkejut rasanya, sedih pula.

Nah, uyo arusne kete tun mulai wajib makie masker. Jibeak meto kileak, medek milot, umung tunda bae. Amen lak lut tunak uyo, aseine pacak. Cuma, ijab kabul bae, resepsi ne coa buleak uyo. Yo ba gi nadeak tun deu o ngen social distancing.

Nah, sekarang harusnya semua orang mulai diwajibkan menggunakan masker. Jangan dulu jalan-jalan, keluyuran, kondangan tunda dahulu. kalau memang benar-benar mau menikah, rasanya bisa. Tapi, cukup ijab kabul saja. Resepsinya tidak boleh sekarang. Inilah yang disebut orang social distancing.

Uyo kulo ade kebijakan pemerintah bahwa ite arus kerjo nak dasie ngen kunai dasie (WFH). Kumu bi nam kete kan skula-skula kete be bi libur, anak-anak wajib belajea nak umeak bae. Amen si nam makie online, padek. Amen coa si nam, coa masalah kulo.

Sekarang juga ada kebijakan pemerintah bahwa kita harus kerja di rumah dan dari rumah (WFH). Kalian sudah tahu semua kan, sekolah-sekolah semuanya sudah libur, anak-anak wajib belajar di rumah saja. Kalau mereka bisa pakai sistem online, bagus. Kalau tidak bisa, tidak juga jadi masalah.

Atie si sudo, yo. Gi deu, tengoa au! Uku ngen ite kete ne bi namen bahwa sebagai umat Islam ite mesti beribadah. Tapi, su'et kunai gubernur ngen bupati bi sudo kenleak kete, kan? pengajian bedan kileak. Syukur uyo ite gi buleak beribadah nak mesjid.

Belum selesai, ya. Masih banyak, dengarkan, ya! Saya dan kita semua sudah tahu bahwa sebagai umat Islam wajib beribadah. Tapi, surat dari gubernur dan bupati sudah dilihat semua, kan? Pengajian dihentikan dahulu. Syukur, sekarang kita masih boleh beribadah di masjid.

Nak umeak, ite arus rajin mepuk tangen ngen kekea. Tengen bae, wakteu ite lak mukmei, lak tidoa, udo tidoa, awit-awit ba. Covid-19 yo gacang lut si nular. Jijeine, amen ade gejala awie botok, meriang, demem mako gacang-gacang ba beubet.

Di rumah, kita harus rajin cuci tangan dan kaki. Kapan saja, saat mau makan, saat mau tidur, bangun tidur, sering-seringlah. Covid-19 ini sangat cepat menular. Jadinya, kalau ada gejala seperti batuk, meriang, demam segeralah berobat.

Ilustrasi dari Curup Mengaji via Facebook Tuntejang
Ilustrasi dari Curup Mengaji via Facebook Tuntejang

Penyudone, amen ade sanak, asoak, ninik ngen kete-kete ne ba nak luwea kota, nadeak ba gen si jibeak mudik kileak. Diem ba nak rantau sapie isu Covid-19 laput. Sabar-sabar bae. Ite coa namen jano bae di embin tun o. Nadeak si oleh-oleh, tapi api gi namen o Covid-19!

Terakhir, kalau ada kerabat, adik, nenek dan semuanya yang berada di luar kota, sampaikanlah kepada mereka jangan mudik dulu. Berdiamlah di rantau sampai isu Covid-19 hilang. Sabar-sabar saja. Kita tidak tahu apa saja yang dibawa oleh orang itu. Bilangnya oleh-oleh, tapi siapa yang tahu itu Covid-19!

Jijei, ami deu ige uleak ite uyo. Didik igei lak puaso, ite pasti lak lut kan riayo besamo? Uku lak, kumu lak, ite lak kete. Besamo-samo nyambut Ramadhan dengan sukacita.

Jadi, kita jangan terlalu banyak ulah sekarang. Sebentar lagi bulan puasa, kita pasti ingin sekali lebaran sama-sama, kan? Saya mau, kamu mau, kita semua mau. Bersama-sama menyambut Ramadhan dengan sukacita.

Demikian, saya tutup dengan peribahasa Rejang:

"Ayak bekenea, kabo tukuk"

Sebelum bertindak, pegang tengkuk

Maknanya, bila seseorang ingin bertindak, maka sebaiknya raba tengkuk terlebih dahulu. tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada otak untuk berpikir, sudah baik atau belum tindakan yang kita lakukan.

Untuk itulah, tidak perlu terlalu panik dan jangan sekali-kali menyebar hoaxs, apalagi sampai menelannya bulat-bulat.

Salam.

*Mohon maaf jika ada penulisan yang kurang pas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun