Bagaimana tidak panik, Bengkulu sendiri seakan terkepung dengan pandemi coronavirus. Dari perbatasan di utara, ada Sumatera Barat. Di ujung selatan, ada Lampung. Di pucuk timur, ada Jambi dan Sumatera Selatan.
Semua batas-batas provinsi yang kusebut ini sudah mengonfirmasi bahwa ada paparan coronavirus yang mewabah. Biarpun hanya satu kasus, bila itu positif tetap saja ada kekhawatiran yang berarti.
Agak beruntung kiranya di sebelah Barat, Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Bayangkan bila batasnya langsung dengan negara Australia, maka gemetarlah rasa hati dan jiwa.
Syahdan, kami cukup tenang karena punya Gubernur yang cepat tanggap dalam menyikapi kepanikan. Terang saja, saat ini banyak himbauan dari mayoritas provinsi yang terpapar coronavirus untuk menghapus kata mudik dari keinginan terdepan para perantau.
Gara-gara itu, banyak pula muncul postingan di grup-grup media sosial yang menanyakan bagaimana jika di daerah Bengkulu tiba-tiba ada perantau yang baru tiba, dan bagaimana pula menyikapinya.
Pak Rohidin selaku Gubernur pun langsung menjawabnya dengan memperketat area-area perbatasan Bengkulu.
"Sudah kita bentuk satuan tugas terpadu yang beranggotakan tim lengkap, maka ini ada Danrem, ada Kapolda, termasuk petugas medis kesehatan, perhubungan, Satpol PP, kita ingin memastikan satu-persatu tanpa terkecuali semua kendaraan, Bus, semua kendaraan diperiksa dan penumpang diperiksa," kata gubernur, disela-sela kunjungannya ke RSUD Kabupaten Seluma, Sabtu (28/03/2020).
Agak lega batinku dan kawan-kawan setelah membaca tindak-tanduk orang nomor satu di Bengkulu ini. Semua pihak pemerintahan di provinsi Bengkulu sudah berjuang keras agar tidak ada paparan kasus coronavirus yang mengusik.
Tempat wisata sepi, resepsi sudah tidak boleh lagi, itu bukanlah aturan kebijakan yang harus kami debat dan goreng ke sana-sini. Di rumah saja, usahakan bekerja dari rumah, mayoritas masyarakat Bengkulu masih mampu untuk menjalankannya.
Walau sebenarnya, saudara-saudara yang berada di sekitaran Bengkulu cukup merinding dengan banyaknya peserta OPD yang terjaring hingga Minggu (29/03/2020).
"Ada 71 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 11 orang selesai pemantauan (sehat), 2 pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 3 pasien yang meninggal dunia yang sebelumnya PDP dinyatakan negatif Covid-19," kata Herwan Antoni, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Dan kembali kita patut bersyukur hingga saat ini jumlah pasien positif coronavirus di Bengkulu masih nol. Semoga tidak ada yang masuk, dan semoga pula ujian Tuhan ini segera berakhir. Karena kita sama-sama mau menyambut bulan Ramadhan dengan penuh sukacita.
Yang jelas, masyarakat Bengkulu terus berjuang dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus. Teman-teman saya sendiri, khususnya para penjahit sudah banyak yang membuat masker. Sebagian untuk dibagi-bagikan, sebagian lagi untuk persiapan dan perlindungan diri.