Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stay at Home, Saatnya Orangtua Hadirkan Pendidikan Nilai dari Rumah

27 Maret 2020   21:19 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:31 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadirkan pendidikan nilai di rumah. majalahteras.com

Mungkin saat guru di sekolah memberikan latihan soal tentang kewajiban bangun pagi, beres-beres rumah dan sekelumit kegiatan membantu orangtua yang lainnya, anak dapat nilai 100. Tapi, apakah hal ini sejalan dengan aplikasi di rumah.

Maka dari itu, situasi stay at home dan social distancing ini bisa menjadikan orangtua berkesempatan penuh untuk menguji anaknya. Apakah nilai tadi hanya sebatas pengetahuan, sebatas pemahaman, sebatas hafalan, atau sudah masuk ke ranah aplikasi.

Tingkatan Kompetensi Ranah Afektif Menurut Taksonomi Bloom. enggar.net
Tingkatan Kompetensi Ranah Afektif Menurut Taksonomi Bloom. enggar.net

Terang saja, jikapun anak sudah mampu mengaplikasikan beberapa contoh perilaku membantu orangtua tadi, maka sebenarnya anak itu masih berada pada level yang cukup rendah dari segi afektif. Tepatnya pada tingkatan A2.

Yang kemudian ingin kita dalami adalah, apakah anak tadi hanya mau membantu karena diperintah orangtua, atau hanya sekadar menanggapi kewajiban saat terdesak saja?

Orangtua akan lebih tahu jawaban dari nilai ini dengan mengamati kebiasan-kebiasaan anak di rumah.

Jika anak sudah mulai meyakini bahwa kegiatan membantu orangtua di rumah adalah kewajiban, maka ia telah naik tingkat ke A3.

Jika anak sudah mulai mampu menata dirinya, mampu mengutak-atik kerja, serta mulai peka dengan kapan waktunya membantu orangtua, maka ia telah naik tingkat ke A4.

Dan terakhir, jika anak sudah mampu menanamkan kegiatan membantu orangtua sebagai akhlak yang baik bagi dirinya (tidak hanya di rumah melainkan di mana saja), maka ia sudah sampai ke tingkat tertinggi A5.

Level alias tingkat tertinggi inilah nilai yang sesungguhnya, karakter yang sejati, mantap, dan diharapkan oleh semua.

Saat di rumah, anak-anak akan tertata kehidupannya dan menjadi penduduk yang baik di negara yang bernama rumah. Sedangkan di luar rumah, anak bisa jadi warga negara yang baik, dengan adab yang baik, karakter yang mantap, dan akhlak yang mulia.

Tampaknya perjalanan menuju puncak dari nilai pendidikan mulia ini sangat panjang, bukan? Tentu saja, inilah ketegasan yang sesungguhnya. Ketegasan yang menandakan bahwa sejatinya karakter itu hanya bisa ditempuh dengan pengalaman dan pembiasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun