"Ganteng, Cantik, Baik, Asik, Pengertian, Tidak Suka Marah-marah, Rajin Menabung, Cerdas, Humoris...."Â Sudah Cukup, kah?
Kadang-kadang saat sekolah, ada sedikit rasa bosan yang terbesit di benak para siswa. Rasanya berhari-hari sekolah, guru yang ditemui hanya itu-itu saja. Sesekali ada guru baru yang datang, eh ternyata mereka hanyalah guru praktik dan hanya singgah selama 3 bulan. Yah, bosan lagi!
Sesekali lagi, ada pula guru baru yang datang. Tapi sayangnya, guru itu sudah senior dan datang ke sekolah akibat mutasi. Setelah diajar beberapa kali, ternyata? Sama saja, bosan lagi.
Coba ada guru yang pas gitu. Guru baru yang sesuai dengan kriteria siswa!
Jika kita sama-sama ingin berbicara tentang kriteria seorang guru yang pas untuk mengajar di kelas, rasanya butuh beberapa hari diskusi barulah bisa mendapat kesimpulan yang auntentik.
Kepala sekolah maunya guru itu seperti ini, wali murid inginnya guru ini yang seperti itu, dan siswa berharapnya guru itu yang seperti itu. Ada ini, ada itu. Cukup membingungkan, bukan? Hohoho
Karena hari ini kita sudah memasuki era Merdeka Belajar, maka tidak ada salahnya sesekali melihat kriteria guru baru berdasarkan kesukaan para siswa.
Terang saja, yang sekolah adalah siswa, pusat pembelajaran adalah siswa, dan yang mesti dihajar adalah siswa. Eh, maksudnya diajar, itu tadi ada typo sedikit. Hihihi
Nah, sekarang maunya siswa dapat guru baru yang seperti apa? Mau guru baru yang ganteng dan cantik?
Eits. Kalau nanti ada guru baru yang ganteng dan cantik, jangan-jangan siswa malah sibuk cari perhatian di kelas. Bawaannya, mau nanya-nanya dan didatangi terus oleh guru. Terus, kalau bel istirahat sudah berbunyi, langsung deh foto-foto dengan guru tadi!
Tapi memang, nuansa kelas saat diajar oleh guru yang ganteng dan cantik itu benar-benar ajaib. Ngantuk, hilang. Lapar, tertahankan. Materi pelajaran, masuk semua ke otak. Duh, senangnya.
Atau mau tambah kriteria? Baiklah, guru yang asyik dan kekinian. Tapi.... kekinian yang bagaimana dulu?
Kalau kekinian yang berarti guru nyambung saat cerita isu dan fakta-fakta terbaru hari ini, okelah. Tapi, kalau kekiniannya seperti guru yang lebih suka ikut rapat daripada masuk kelas, atau lebih suka cerita tidak keruan untuk menghabiskan jam pelajaran, maka lebih baik jangan.
Apalagi jika gurunya suka memberikan kunci jawaban saat siswa sedang ujian. Bahaya! Kalau siswa mau cari kunci jawaban, pergi saja ke tukang kunci. Hahaha
Terang saja, jika hal-hal nyeleneh seperti ini yang ingin siswa jadikan kriteria guru yang mereka suka, maka siap-siaplah siswa kena marah. Beribu tantangan dan kesulitan yang guru hadapkan kepada siswa, semua semata agar siswa bisa "naik kelas".