Mas Nadiem Makarim sendiri mengatakan sebagian anggaran Ujian Nasional akan digunakan untuk penanganan pandemi coronavirus.
"Kami melakukan berbagai re-alokasi anggaran. Ada beberapa yang kita tahu seperti program relawan manusia yang turut membantu penanganan COVID-19,"Â ujar Nadiem dalam konferensi pers dilansir Antara, Selasa (24/03/2020).
Pengalihan anggaran ini sejatinya sangat penting karena penanganan coronavirus membutuhkan alokasi dana yang cukup besar. Bahkan, kita patut bersedih karena baru-baru ini ada tim medis yang hanya menggunakan jas hujan sebagai pelindung dalam menangani pasien.
Terang saja, rasanya kita begitu malu mendengar perjuangan pihak medis yang sampai kekurangan alat seperti ini. Padahal, di Indonesia sendiri masih banyak orang kaya. Partai politik dan pejabat pemerintah juga kaya-kaya. Tidak ada salahnya untuk sedikit berdonasi.
Tak hanya Mas Nadiem, Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim juga punya nada yang sama. Beliau ingin agar dana UN segera dialirkan untuk kepentingan penanganan coronavirus.
"Dengan ditiadakannya UN 2020, maka alokasi anggarannya bisa dialihkan untuk membantu penanganan penyebaran Covid-19," ujar Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim lewat keterangan tertulis, Selasa (24/03/2020).
Tidak terlalu membenani stakeholder penyelenggaran UN kiranya. Saat UN sudah dibatalkan, rasanya tidak ada lagi keperluan lain yang berarti untuk menghabiskan anggaran tersebut.
Dan, tidak mau ketinggalan KPAI juga menampakkan wajahnya dengan mengapresiasi kinerja pemerintah dalam memberhentikan UN.
Melalui ungkapan Retno Listyarti, KPAI berharap agar pemerintah benar-benar meniadakan ujian, dan bukan menggantinya dengan bentuk tes online yang dapat dikerjakan di rumah.
Selain itu, jika memungkinkan, KPAI mendorong pengalihan biaya UN untuk upaya perlindungan sekolah dari penyebaran coronavirus. Beruntung kiranya, karena kali ini KPAI sudah berada di jalur yang tepat dalam melindungi para siswa, guru dan sekolah.
Jujur saja, kita tidak sepenuhnya tahu bagaimana keadaan sekolah saat libur. Biarpun sekolah-sekolah saat ini tidak ada yang mendiami, tidak menutup kemungkinan bahwa ada virus corona yang bertebaran di sana.
Untuk itulah, jika anggaran dana UN dilarikan kepada penanganan pandemi coronavirus di sekolah, maka pihak-pihak terkait bisa melakukan tindakan pencegahan seperti menyemprotkan desinfektan di lingkungan sekolah secara berkala.