UN batal, sepertinya kabar ini cukup berkesan bagi para siswa di seluruh Indonesia. Mereka jugalah yang lebih dahulu tahu informasi terbaru dan resmi dari pemerintah ini.
Beda hal dengan beberapa siswa kelas 6 di SD tempat saya mengajar. Karena di sana tak ada sinyal dan siswanya banyak yang ikut orangtua menginap di ladang, maka bisa jadi mereka tidak tahu apapun tentang pembatalan UN.
Tapi, ya biarlah. Jika segera tahu bahwa UN dibatalkan, jangan-jangan mereka mulai bermalas-malasan dalam belajar!
Dibandingkan dengan kesehatan dan kemaslahatan warga penduduk bumi Indonesia, persoalan malas ini anggaplah dulu urusan nanti.
Yang jelas, tidak hanya siswa saja yang setuju bahwa UN dibatalkan. Mayoritas guru setuju, orangtua siswa setuju, dan pejabat pemerintah juga setuju.
Kecuali? Mungkin, para pembuat soal UN berada pada posisi yang dirugikan saat ini. Terang saja, menjadi salah satu panitia pembuat soal UN merupakan prestasi tersendiri bagi para ahli pendidikan. Tidak hanya prestasi, karena UN adalah progam besar pasti honornya juga besar.
Lagi-lagi, kita kesampingkan terlebih dahulu soal rugi-rugi seperti ini. keberadaan coronavirus telah mengakibatkan negeri ini berada pada situasi darurat bencana. Sedihnya, setiap hari ada-ada saja kasus penambahan pasien positif coronavirus.
Kita patut sedih dengan kenyataan pelik ini. Padahal, pemerintah sudah mengajak seluruh warga untuk menerapkan social distancing, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. Perihal ini dilakukan semata untuk memutuskan penyebaran corona.
Atas dasar ini pulalah UN ditiadakan. Jangankan penyelenggaran UN bersistem konvensional, UN secara daring pun mewajibkan para siswanya berkerumun. Tentu saja kerumunan ini membuka peluang penyebaran coronavirus semakin menggeliat. Maka darinya, lebih baik dibatalkan saja.
Tapi jika diulas semakin ke sini, bukankah anggaran UN itu besar? Tentu saja, ada ratusan miliar bahkan. Karena UN batal, maka opsi pengalihan dana miliaran ini sudah cukup bijak kiranya jika dialihkan kepada penanganan dan pemberantasan coronavirus.
Anggaran UN Larikan Saja Ke Penanganan Coronavirus
Karena UN batal secara dadakan, barangkali sebagian anggaran UN sudah dilarikan kepada persiapan pelaksanaan UN. Tapi, sisanya mungkin masih banyak, kan? Atas dasar inilah banyak pihak mengusulkan agar anggaran UN dioper ke penanganan coronavirus.