Pertama, izinkan penulis mengucapkan selamat dan sukses kepada segenap rekan-rekan satu juang CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tahun 2018 yang hari ini secara resmi sudah menyelesaikan agenda sumpah Pegawai Negeri Sipil.
Sumpah/janji PNS merupakan salah satu persyaratan untuk menerima SK PNS 100%. Hal ini tentu ditunggu-tunggu oleh calon pegawai yang sejauh ini sudah menempuh proses perjuangan yang cukup panjang.
Sudah satu tahun menjelang. Dari mulai mendaftar tes CPNS di akhir 2018 lalu, berdebar menanti kelulusan di awal tahun 2019, pemberkasan, uji kerja di instansi masing-masing, prajabatan, dan sampailah hari ini melaksanakan kegiatan sumpah PNS.
Perjalanan ini sebenarnya begitu panjang dan melelahkan, namun lagi-lagi kisah dan perjuangan seorang PNS barulah dimulai. 1 tahun yang baru saja dilalui sudah jadi bekal untuk melihat, meresapi dan memahami alur dan lingkungan kerja.
Begitu pula dengan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Aparatur Sipil Negara. Seorang PNS mesti berusaha menjadi pelayan publik yang mantap, pelaksana kebijakan serta mitra bagi pemerintah. Dan kini? Mulailah kita tunjukkan abdi dan kinerja kepada negara.
Tugas dan tanggung jawab ini tampaknya cukup berat, namun perlu dipahami bahwa PNS yang lulus tes CAT murni 100% adalah orang-orang yang hebat dan berkompeten. Mereka juga bisa disebut sebagai "Generasi Emas" dan "Smart ASN" pelopor kemajuan negara.
Bagaimana tidak, persaingan untuk menjadi seorang PNS yang murni begitu ketat. Di Kabupaten Kepahiang saja, dari hampir lima ribu peserta yang ikut tes di akhir tahun 2018 lalu, hanya sekitar 287 orang yang lolos. Berarti, persentasenya hanya sekitar 17 % saja.
Cukup sedikit, dan dari yang sedikit inilah diharapkan dapat berkontribusi maksimal dalam memajukan NKRI. Jangan malah loyo.
Saatnya PNS Jadikan Nilai ANEKA Sebagai Prinsip Hidup
Mengapa kok bagi diri sendiri? Terang saja, sejak seseorang berniat ingin menjadi PNS dan kemudian lulus, maka saat itu pula ia telah menempatkan profesi PNS sebagai pilihan hidup.
Karena pilihan hidup adalah PNS, maka tugas dan kewajibannya juga disesuaikan dengan profesi PNS itu sendiri. Perwujudannya adalah dengan merawat, mengembangkan dan mencintai profesinya.
Lalu, PNS seperti apa yang bisa mewujudkannya? Tentu saja PNS yang menghayati sumpah dan tidak menganggapnya hanya sekadar pelengkap administrasi kepegawaian semata.
Terang saja, sumpah alias janji pegawai itu berat dan besar tanggung jawabnya. Selain disaksikan oleh pejabat pemangku kebijakan, sumpah juga disaksikan oleh Tuhan yang berarti bahwa akan ada pertanggungjawaban dihadapan-Nya.
Maka dari itulah, karena sudah terlanjur basah masuk PNS maka sekalian saja kita berenang di dalamnya. Begitu banyak nilai-nilai yang mantap dan keren untuk kita jadikan prinsip hidup, yang disingkat sebagai nilai ANEKA.
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Nilai-nilai yang kemudian disingkat menjadi ANEKA ini sangatlah baik dan penting untuk segera direkatkan sebagai prinsip hidup seorang PNS/ASN.
Nilai Etika Publik misalnya, seorang PNS yang beretika publik senantiasa akan menanamkan sifat jujur, disiplin, hormat, sopan, taat, cermat dan berintegritas. Semua nilai-nilai ini akan memudahkan seorang PNS menjalankan perannya sebagai pelayan publik.
Bahkan, tidak hanya sekadar pelayan publik, seorang PNS yang beretika juga akan dicintai publiknya, menjadi teladan, dan dimuliakan. Tidak bisa dibayangkan, berapa banyak doa kebaikan dan pahala yang akan didapatnya. Sungguh, perihal ini begitu hebat.
Misalnya lagi, nilai Nasionalisme. PNS yang memiliki prinsip hidup nasionalis senantiasa akan memunculkan nilai amanah, cinta tanah air, rela berkorban, toleran, mendahulukan musyarawah, tidak diskriminatif, hingga tidak mengutamakan kepentingan pribadi.
Bayangkan jika mayoritas penduduk bumi Indonesia memiliki teladan nilai-nilai nasionalis yang seperti ini, maka aman dan jayalah NKRI ini.
Semua yakin dan percaya bahwa pemerintah juga berharap demikian. Berharap agar para PNS alias ASN bisa memegang teguh janji dan sumpahnya. Tidak sekadar kata-kata mutiara yang wajib untuk diucap secara lantang, melainkan juga merenungkan dan menjadikan nilai-nilai ANEKA sebagai prinsip hidup. Tentunya, untuk kehidupan yang lebih baik.
Salam dan Sukses.
Kepahiang, 11 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H