Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Murid Kami Sebut "Ini" Layar Tancap, Kalau Mas Nadiem Apa?

3 Februari 2020   21:20 Diperbarui: 3 Februari 2020   21:28 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak, kebilo kito nonton layar tancap lagi?"
"(Pak, kapan kita nonton layar tancap lagi?)"

Inilah pertanyaan yang seringkali muncul dari murid-murid kami di SD saat jam istirahat. Agaknya penggunaan media Proyektor Infokus dalam kegiatan keagamaan beberapa bulan lalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi mereka.

Ya, murid-murid belum kenal dengan Infokus karena baru pertama kali melihatnya. Mereka tahunya itu layar tancap, alias pertunjukan menggunakan layar yang biasanya digelar di alam terbuka atau lapangan.

Hal ini mengingatkan saya pada masa kecil, tepatnya di awal tahun 2000-an ketika pemutaran rol-rol film menggunakan layar tancap masih sering digelar.

Saat itu saya masih berumur 5 tahun dan beberapa kali diajak orangtua keluar malam untuk nonton layar tancap dengan tayangan film-film laga. Ditemani jagung rebus, kami dan segenap warga desa duduk di lapangan pinggir jalan sampailah tengah malam.

Mungkin sampai dini hari, karena saat itu saya belum mengerti cara membaca jam. Hihihi

Sempat juga kepikiran, kenapa ya layar tancap di desa kami dulu tidak pernah digelar siang atau sore hari. Padahal, jawabannya tahu sendiri, sih. Ya, kalah saing dengan mentari.

Itu dulu, lebih dari 20 tahun yang lalu. Tapi sekarang? Kembali terulang dan dialami oleh generasi penerus bangsa yang sejatinya sudah kejar-kejaran dengan teknologi. Andai murid kami pindah sekolah ke kota, mungkin mereka akan selalu heran dengan keadaan hari ini.

Terang saja, 20 tahun jika itu umur seorang perempuan maka mungkin hari ini sudah lamaran, atau malah barusan menikah hari Minggu 02-02-2020 kemarin. Uppps, tanggal cantik telah berlalu!

Dan, jika itu adalah umur pendidikan maka alangkah jauhnya tertinggal. Lalu, bagaimana Mas Nadiem? Apa Mas Nadiem juga masih menyebut alat ini layar tancap sebagai bentuk pengakuan bahwa pendidikan kita masih senjang?

Kritik Tentang Pendidikan yang Belum Menemui Kata Pemerataan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun