Berawal dari halaman romawi Aku mengguyur asa dengan nada perjalanan.
Usul bab satu menuju daftar pustaka. Jauh kutenteng rasa, entah sanggup entah tunda. Abai dengan daftar isi, jelang dulu dengan akad.
Berkerak-kerak dahi hingga meludahi tisu basah, Aku mengurut latar belakang. Pengasuh satu bilang ini, pengasuh dua sembur itu.
"Aku harus mengelap ludah yang mana? Umur bertambah tua dan Aku berbasah hati dengarkan semua."
Berdiriku di sepasang bab dua dan tiga, rasa ini tersedan dan tercoreti. Kumpul dalil ini mudah. Kucari harta, kecantikan, keturunan dan agama, kuhafal semua. Mau sanggah penelitian relevan? Temanku sudah bertemu sejati, temanku lagi sudah bercinta setulus hati.
ACC kata pengasuh, Aku siap menerjun rasa penelitian bersama bab empat. Semua wanita kuwawancara. Tokoh ulama kutitipkan doa sampai kuberjinjit di bab lima. Kudapati satu kesimpulan yakni kata coba.
Terang kucoba si dia, bertahan sesaat lalu kudung. Coba berlain dia, berkeras lalu puntung. Coba lagi berlain-lain dia, bertekun lalu buntung. Lah, ini belum sampai daftar pustaka? Lihatlah itu akad memanggil-manggil minta berkurung.
Aku periksa lagi coretan pengasuh di halaman judul depan, ternyata ada tulisan tiga kesimpulan. Coba, usaha dan doa.
Ahai, kucoreti semua. Bismillah, kurakit ulang perjalanan menuju daftar pustaka.
Curup, 26 Januari 2020.