Membayangkan pertemuan saya dengan 2 perempuan SMA dan si Boby tadi, jadi teringat dengan masa-masa SD. Ada beberapa guru SD yang hingga sekarang masih saya ingat secara detail. Dari mulai materi ajar, cara mengajar, metode mengajar, ucapan saat marah, bagaimana cara mereka menghukum saya, hingga bagaimana cara mereka memberikan rewards.
Mungkin Anda juga demikian. Minimal ada beberapa guru SD yang teringat, walaupun tidak lagi hafal dengan nama-namanya. Walau mungkin guru itu kadang membosankan, garang, galak, bahkan killer, tetapi jika teringat sampailah hari ini berarti ada beberapa kesan baik yang tertinggal.
Entah itu tentang meningkatnya motivasi belajar secara dadakan, terbiasa menjadi rapi karena dulunya selalu dipaksa rapi, menjadi orang sukses karena dulunya sering ditegur malas belajar, hingga penyesalan yang bertumpah karena dulu sering bolos, semuanya pastilah berkesan.
Dan, sayangnya kesan baik dari petuah-petuah guru SD itu baru disadari saat seseorang dewasa. Coba saja dulu di SD langsung sadar, bisa-bisa hari ini kita jadi presiden dan menteri semua. Aamiin.
Dengan Kesannya, Guru Bisa Menjadi Role Model Sepanjang Zaman
Lewat teladannya, guru telah memberikan sentuhan-sentuhan lembut guna membentuk karakter siswa. Tidak peduli apapun kebijakannya, mau Merdeka Belajar atau pendidikan berbasis aplikasi sekalipun, peran guru untuk membuat karakter siswa berkesan tidak bisa tergantikan.
Lewat "pemaksaan" pembiasaan baik kepada siswa, guru telah mengobrak-abrik kebiasaan buruk siswa hingga mereka tersadar dengan sendirinya bahwa setiap perbuatan dan kebiasaan buruk itu mencelakakan.
Lewat cara mengajarnya, guru bisa menjadi biang inovasi bagi siswa untuk membuka keran pemikiran yang selama ini terbelenggu dengan malas. Suatu saat siswa akan sadar bahwa metode, pendekatan, tugas, PR, serta penelitian yang diberikan guru adalah demi kehebatan siswa di masa depan.
Lewat humornya, guru bisa menajamkan kehidupan, agar siswa bisa membedakan mana masa-masa serius dan mana masa-masa harus bersantai. Penting untuk berjuang, namun penting pula untuk hiburan selagi hayat masih terkandung badan.
Lewat motivasinya, guru telah mengajak siswa agar jangan lemah dengan masalah, jangan mudah patah arang, dan jangan pula takut keluar dari zona nyaman. Tiada kiranya guru yang mau memberi motivasi agar siswa putus asa, kecuali guru jadi-jadian.