Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Undangan Pernikahan

17 Januari 2020   22:51 Diperbarui: 17 Januari 2020   22:57 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelagat apa itu di bawah pintu!
Perasaanku, dari mula tiada hamba yang bertamu.

Kaki tersentak dan tak jadi serong sekat, kemilau apa di bawah pintu. Ronanya abu-abu tapi berbau samar-samar rindu. Pradugaku, jangan-jangan undangan pernikahan! Ah, ternyata sah. Aku harus dengan siapa?

Benar saja, separuh tangan akan berat memikul cendera. Kalau sekadar tutur "sakinah mawaddah warahmah", semua kemayaan cukup sudah. Tak perlulah, berpegang tangan dua. Lagi, Aku harus meminjam tangan siapa?

Benar saja, Aku sudah ganti baju tapi belum dapat sepatu kaca. Aku punya hajat tapi masih belum bergerak dari damba. Aku punya almanak cantik tapi masih terbalut dengan renjana, belum terang. Terus, tunjukkanlah Aku dengan siapa?

Benar saja, undangan pernikahan itu tanggal muda. Aku tak mencintai tanggal tapi ingin mencinta sampai tua. Toh, tertera sudah keduluan mencinta. Artinya Aku tidak harus dengan siapa-siapa, kan?

Dan, Aku segera terobsesi dengan abu. Teman sejagat membakar-bakar dua cincin dan sisanya harus Aku? Ya sudahlah, Aku akan datang bersama kata ingin. Sisanya biarlah Tuhan menafsirkan.

Curup, 17 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun