Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Soal Pesta Pernikahan, Milenial Lebih Khawatir Tidak Dapat Teman Kondangan daripada Isi Amplop

12 Januari 2020   21:36 Diperbarui: 12 Januari 2020   21:32 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesta pernikahan. (pixabay.com)

Kalau menghadiri undangan pesta pernikahan, milenial pada baper nggak, sih?

Bohong besar jika semua pada jawab "Tidak", hahaha. Biarpun sosok yang menikah hanyalah teman, tetangga ataupun orang baru dikenal dan selama ini tidak pernah menaruh rasa, tetap saja ada perasaan yang berlarian di sekitar hati.

Terlebih lagi jika selama ini tetangga, teman, atau orang yang baru dikenal itu tidak pernah kelihatan gelagatnya mau menikah. Selama yang ditemui, ia adem-adem saja. Jalan dengan pacar pun tidak pernah, karena memang kita tahunya dia tidak punya pacar.

Dan dalam waktu yang tak terduga itu, tiba-tiba saja dia mengundang:

"Friend, tolong datang ya tanggal 20 Januari nanti... Akadnya tanggal 19, kalau bisa tolong datang ya!"

Sontak saja kagetnya begitu terbelalak. Mungkin beberapa minggu yang lalu si milenial ini masih ingusan dan sibuk meniti karir. Tapi ya, jika jodoh sudah bertamu tiada apapun yang bisa menghalanginya.

Perihal orang yang baru dikenal, kebetulan beberapa bulan lalu saya pernah diundang rekan kerja baru dalam rangka pesta perkawinannya. Hebatnya ini juga dadakan, karena selama 2 bulan awal kami bekerja dalam SD yang sama, tidak ada tanda-tanda ia mau menikah.

Tapi, nyatanya ia malah menikah. Sistemnya zonasi pula! Bagaimana tidak, calon suaminya ternyata adalah orang dekat rumah. Bayangkan, rumah rekan saya dan calon suaminya hanya selisih satu rumah. Sungguh benar, jodoh tidak bisa kita tebak. Jadi jangan terlalu dalam rasa dan juga terlalu dalam benci ya! Hohoho

Dalam acara pernikahannya, kebetulan saya ditugaskan menjadi Qori' alias pembaca Kalam Ilahi sebelum akad. Waktu itu, segenap pihak mempelai berikut dengan saya berada di dalam ruangan sehingga nuansanya berdebar dan panas.

Setelah tugas saya selesai, akhirnya masuk ke sesi akad alias ijab kabul. Suasana segera hening dan detak jantung kedua mempelai mungkin sudah terdengar oleh penghulu.

Dug...Dug...Dug, akad selesai dan yang terdengar kuat adalah teriakan "Sah". Sontak saja mempelai perempuan dan beberapa wanita yang berada di dekat saya menjatuhkan air mata bahagia. Saya? Ohh, saya tidak ya! Hihihi

Tapi, jujur saja setelah lewat akad mereka saya jadi ikut baper. Tidak terbayangkan begitu bahagianya mereka, dan kapan ya bahagianya saya. Mungkin perasaan seperti ini dialami oleh sebagian besar milenial yang belum bertemu dengan jodohnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun