Di babak kedua, Inter menambah keunggulan lewat penalti Esposito pada menit 64 dan dilanjutkan gol kedua Lukaku pada menit 71, assist dari Candreva.
Karena sudah menguasai jalannya pertandingan, Conte memaksimalkan pergantian pemain dengan memasukkan Stefano Sensi, Federico Dimarco, dan Valentino Lazaro. Skor 4-0 bertahan hingga akhir laga untuk kemenangan Inter Milan.
Inter Milan Menuju Puncak dengan Kerendahan Hati
Sebenarnya, jatah penalti biasa diambil oleh Romelu Lukaku. Namun, Lukaku yang awalnya sudah bersiap-siap untuk mengambil penalti segera memberikan bola kepada Seba. Sungguh sosok penyerang yang rendah hati.
"Saya ingin berterima kasih kepada tim, pelatih, Klub dan juga Romelu, terutama untuk gol tersebut. Ia seseorang yang fantastis dan pemain yang luar biasa. Ia memberi tahu saya untuk yakin kepada diri sendiri ketika saya akan menendang bola dan mencetak gol." (inter.it)
Atas laga ini, Antonio Candreva layak jadi Man of the Match karena dua assist yang ia berikan. Dan Romelu Lukaku juga layak jadi Man of the Match berkat dua gol, dan dua assist yang ia berikan. Satu assist untuk Gagliardini dan satu lagi untuk kesempatan penalti yang ia berikan kepada Seba.
Sontak saja Seba langsung memeluk dan mencium ibunya seusai laga. Gol itu seakan menjadi kado terindah yang ia persembahkan kepada ibunya. Malam yang fantastis untuk Sebastian Esposito yang masih berusia 17 tahun itu.
Tidak hanya Lukaku, Inter juga mula menunjukkan kerendahan hatinya sejak diasuh oleh Antonio Conte. Conte terus-menerus memberi semangat para pemainnya dengan memuji dan menganggap Inter mulai tumbuh.
"Pertandingan hari ini tidak mudah, tetapi kami tampilkan performa yang brilian di tengah semua kesulitan dan absennya beberapa pemain. Gagliardini, Vecino dan Borja Valero bermain walaupun mereka tidak dalam kondisi terbaik dan ketika Anda memiliki pemain-pemain yang menempatkan tim di atas segalanya." (inter.it)
Padahal menjelang akhir tahun para pemain Inter seakan begitu rapuh, namun Conte terus mengapresiasi permainan anak asuhnya yang selalu menampilkan performa yang terbaik.
Baik Conte, Inter, maupun suporter tentu tidak akan ada yang menyangka jika Inter bisa menjadi salah satu pesaing terkuat Juventus. Terlebih lagi musim ini Inter sudah berdiri di pucuk klasemen Serie A.
Walaupun poin Inter dan Juventus sama-sama bernilai 42, namun Inter unggul selisih gol dengan  22, sedangkan Juventus 14 angka.