Langsung Pulang Ke Rumah
Setelah bersekolah, Anda langsung pulang ke rumah? Ini baru murid idaman, anak idaman, serta anak yang berbakti baik kepada orangtua maupun gurunya.
Kalau mau main ke rumah teman, mau ke pasar mau mancing, mau ke kebun mestinya pulang dulu kabari orangtua. Makan dulu, ganti baju dulu, buat tugas dulu, bantu orangtua dulu, barulah pergi main. Eits, tunggu dulu. Jangan-jangan pulangnya terpaksa?
Kalau sudah dijemput orangtua, mau tidak mau harus pulang. Ini resiko anak SD yang dijemput oleh orangtua, haha. Tidak apa-apalah, karena itulah bentuk perhatian, pengorbanan, dan kasih sayang orangtua terhadap anaknya.
Selain itu, ada pula anak-anak SD yang segera pulang ke rumah untuk menghindari gangguan-gangguan tertentu seperti orang gila dan isu penculikan. Terang saja, beberapa tahun lalu orang gila masih sering berkeliaran dan meresahkan masyarakat.
Penculikan juga demikian, seperti saya dulu sewaktu SD sering ditakut-takuti dengan isu penculikan. Katanya jika sudah diculik, akan dibunuh dan kepalanya dijadikan tumbal pembangunan jembatan atau jalan. Hiiiihh, serem.
Terakhir, ada juga anak SD yang ingin segera pulang ke rumah karena ada sesuatu yang menyenangkan di rumah. Entah itu TV baru, mainan baru, rumah baru, atau kedatangan sanak jauh yang biasanya ngasih jajan. Makin betah di rumah, bahkan kalau perlu, libur sekolah ditambah hingga beberapa hari. Hahaha
Bahagia sebenarnya ketika melihat anak SD yang sesudah sekolah, langsung pulang ke rumah. Kita kadang-kadang sedih sekaligus kesal jika melihat anak sekolah yang nongkrong di pinggir jalan, padahal sudah jam pulang sekolah.
Entah itu anak SD, SMP, atau bahkan SMA sama saja. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah anak SD, karena mereka sungguh polos dan belum tahu apa-apa.
Maka dari itulah, orangtua jangan sampai lengah dan guru juga jangan sampai bosan mengingatkan mereka agar segera kembali ke rumah setelah sekolah.
Jika anak merasa terpaksa? Berarti ada yang salah dengan kondisi rumah, untuk itu perlu diciptakan suasana yang menyenangkan dan menenangkan di rumah. Jaga, lindungi, didik, ajari, dan cintailah anak. Semoga di hari esok, mereka bisa bahagia dan membahagiakan.