Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gagal Menang Lagi, Inter Milan Kemasygulan dengan Kondisi Skuat

16 Desember 2019   17:42 Diperbarui: 16 Desember 2019   17:52 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi pemain Inter setelah Borja Valero mencetak gol pembuka vs Fiorentina, Senin (16/12/2019) dini hari. (sumber: instagram.com/@inter)

Hasil imbang 1-1 kontra Fiorentina menambah catatan negatif Inter Milan pada pekan ke-16 Serie A. Sebelumnya Inter sudah rela turun kasta ke Liga Malam Jum'at alias Europa League setelah kalah 1-2 melawan Barcelona.

Bertandang ke Fiorentina, skuat Inter begitu masygul. Kejadian sebelum laga juga cukup mengejutkan karena Pelatih Inter, Antonio Conte membatalkan konferensi pers sebelum pertandingan kontra Fiorentina.

Conte memprotes halaman surat terbitan Corriere dello Sport yang meninggikan isi surel dari seorang fans Bologna. Fans itu mengatakan bahwa dirinya bisa 'menikmati' tersingkirnya inter dari Liga Champions. Ia juga berkata bahwa Conte 'bertepuk tangan' atas kegagalan itu.

Agaknya media ternama ini cukup keterlaluan dalam pemberitaan yang mengarah ke rasisme. Konsentrasi skuat Inter terganggu dan Conte pun malu karena dinilai ngambek.

Inter Harusnya Bisa Menang
Bermain di Stadio Artemio Franchi markas Fiorentina, Inter harusnya bisa menang. Di awal-awal laga Inter mendominasi permainan, walaupun dengan skuat seadanya.

Terbukti Inter sudah unggul melalui gol Borja Valero pada menit 8. Mantan pemain Fiorentina ini berhasil mencari ruang bebas dan dengan mudahnya menceploskan bola ke sudut kiri gawang yang diasuh oleh Dragowski.

Fiorentina yang sudah kebobolan merespon dengan cepat. Beberapa kali tendangan keras Badelj memaksa Handanovic jatuh bangun melindungi gawangnya.

Di menit 39 Inter menambah gol lewat sontekan Lautaro Martinez memanfaatkan umpan datar Lukaku. Sayangnya gol itu hanya bertahan 10 detik saja, karena wasit menilai Lukaku sudah berada di posisi offside.

Di babak kedua, Inter terus menyerang. Beberapa kali Lautaro dan Lukaku mendapat peluang emas, namun gagal di selesaikan menjadi gol. Di laga ini Valero bermain apik dengan menunjukkan skill dribble indahnya. Meski demikian, faktor stamina mengharuskan ia turun minum lebih cepat pada menit 84.

Sial, keluarnya Valero jadi petaka bagi Inter. Menjelang akhir babak kedua Inter malah tertekan dan puncaknya Inter kebobolan pada menit 92. Berawal dari serangan balik cepat, Vlahovic melesatkan tendangan keras yang tak mampu dihalau oleh Handanovic.

Skor 1-1 menutup laga Fiorentina vs Inter. Antonio Conte tampaknya cukup kecewa hingga tak sempat berjabat tangan dengan Montela di akhir laga. Pasca laga, Conte mengungkapkan kekecewaannya:

"Ini mengecewakan karena tim merespons dengan baik hari ini setelah kekalahan pada hari Selasa. Anda telah menyaksikan beberapa laga terakhir dan kami pun mendapatkan hasil yang kurang layak saat melawan Roma namun kami tak bisa melakukan apapun selain terus meningkatkan diri di semua lini." (inter.it)

Jika menilik klasemen memang tidak perlu begitu kecewa, karena Inter masih kokoh di puncak dengan poin 39 bersama-sama dengan Juventus. Inter unggul agregat dengan 18 gol, sedangkan Juventus 13 gol.  

Namun, ada beberapa situs skor online yang menjadikan Juventus sebagai pemuncak klasemen, karena dari segi pertemuan, Juventus unggul dari Inter tepatnya pada awal Oktober lalu. Walau demikian, Inter tetap berhak di posisi puncak karena rekor pertemuan baru akan dihitung nanti setelah akhir musim.

Inter Milan Kemasygulan dengan Kondisi Skuat
Berkaca dari hasil imbang ini, tampak skuat Inter begitu masygul alias mengesalkan. Pada jalannya laga konta Fiorentina, tampak hanya Valero dan Brozovic yang bermain apik di lini tengah. Keberadaan Vecino masih angin-anginan, Ambrosio dan Biraghi terus-terusan melepas closing yang tak jelas.

Ketika Valero digantikan oleh Agoume, keseimbangan Inter kacau. Agoume yang memulai debutnya seakan masih meraba-raba permainan hingga akhirnya Inter kebobolan di ujung waktu babak kedua. Begitu pula dengan peran Politano yang sama sekali tidak tampak setelah menggantikan Lautaro.

Memang Conte tidak punya pilihan lain karena di bangku cadangan sudah tidak ada lagi trequartista. Sensi dan Barella masih cedera dan Asamoah tidak tersedia di bangku cadangan. Ingin memaksakan Candreva, ia pun belum sepenuhnya pulih.

Kemasygulan Inter kian bertambah setelah Brozovic dan Lautaro Martinez menerima kartu kuning. Keduanya akan absen pada laga Inter kontra Genoa minggu depan.

Praktis pilihan Conte hanyalah Esposito dan Agoume di skuatnya. Esposito yang sempat bersinar saat Inter membantai Slavia Praha diharapkan dapat menjadi rekan duet yang mantap bersama Lukaku di lini depan.

Terang saja, dengan terus-menerus bermain tanpa istirahat Lukaku dan Lautaro mulai terindikasi kelelahan, dan Conte belum memiliki pelapis yang sepadan.

"Sayangnya, Lautaro dan Lukaku selalu bermain dan mereka melakukan banyak hal hebat untuk membantu tim. Mereka bisa saja beristirahat namun sayangnya, cederanya Sanchez membuat kami tak memiliki opsi alternatif." (inter.it)

Sedangkan Agoume lagi-lagi harus membuktikan kualitasnya bersama Inter, setelah beberapa saat lalu bermain apik bersama Timnas Prancis U-17.

Sebenarnya Inter sudah punya solusi dengan berbelanja pemain pada transfer Januari 2020 mendatang. Nerazzurri kabarnya tengah menaruh minat kepada gelandang Parma yang bernama Dejan Kulusevski (indosport.com).

Kulusevski memang tampil menawan bersama Parma di awal musim ini. Terbaru, Kulusevsksi ikut menyumbangkan gol saat Parma mengalahkan Napoli 2-1 di Stadio San Paolo.

Namun sebelum itu, Inter akan kedatangan Genoa di Giuseppe Meazza minggu depan. Walaupun akan berangkat dengan skuat yang kemasygulan, motivasi Inter tetap tinggi karena saat ini hanya Inter yang benar-benar serius menyaingi Juventus.

Jika dibandingkan dengan musim lalu, skuat Inter saat ini relatif lebih baru. Seiring dengan bertambahnya laga, Inter akan menemukan bentuk permainan terbaiknya.

Kemenangan kontra Genoa nantinya akan membuat Inter tetap berada di puncak dan menutup tahun 2019 dengan indah.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun