Menarik melihat para pejuang rupiah maupun pengejar ilmu yang memilih indekos untuk berteduh dari hujan dan panas. Terserah mau sendiri atau berdua, berdua atau bertiga, yang penting aktivitas sehari-hari harus terus berlanjut. Jika memang sudah kukuh hati untuk sendiri, mengapa harus ramai-ramai?
Salah satu hal penting yang tidak dapat ditinggalkan sebagai anak kos adalah masalah makan. Uang kos jalan, makan juga harus jalan. Kerja jalan, makan juga harus terus. Sekolah libur, makan pun harus tetap jalan. Bahkan, banyak orang lebih memilih menunda bayar uang kos daripada tidak makan.
Terang saja, seseorang dengan pola makan yang tidak teratur akan mudah terserang penyakit. Jika sudah sakit, semua tingkah lemah lembut akan berubah menjadi semi brutal, dan sistem keuangan akan terganggu. Itulah sebaiknya anak kos jangan sampai sakit.
Lauknya terserah, yang penting perut bisa terisi. Jika pandai mengatur keuangan, biasanya makanan sehari-hari saat indekos bisa bervariasi. Sebaliknya, jika amburadul dalam hal keuangan bisa-bisa makan enak hanya di awal bulan saja. Akhir bulan? Mi instan atau bakwan sudah cukup. Hohoho
Mau tidak mau seorang anak kos harus mengatur sistem keuangannya agar kebutuhan makan dapat terpenuhi. Caranya?
Beli Makanan
Bagi mereka yang tidak mau repot biasanya lebih memilih beli makanan sendiri atau memanfaatkan jasa boga untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Alhasil, mereka tidak perlu bersusah payah membawa peralatan masak dari kampung atau bahkan membeli peralatan masak.
Jika bel perut sudah berbunyi, mulailah bergegas keluar kamar dan mencari rumah makan. Sembari cari angin dapat cuci mata, dan saat kembali perut sudah kenyang. Lauk tinggal pilih sesuka hati karena biasanya biaya makan di dekat kos relatif lebih murah. Pemilik rumah makan tahu kadar keuangan anak kos, dan sekalian bisa promosi untuk menarik pelanggan lebih banyak.
Jika takut masuk angin dan malas keluar, anak kos bisa memanfaatkan jasa catering baik melalui ojol maupun langganan dengan rumah makan tertentu. Lagi-lagi sayur bisa di desain sedemikian rupa, sesuai dengan mood.
Namun, agaknya opsi beli makanan begitu mengguncang keuangan anak kos. Baru makan, belum cemilan, jus, serta kopi panasnya. Jika semua harus dibeli, maka bangkrutlah! Akhirnya opsi ini hanya bisa ditempuh oleh anak kos yang berduit.