Hasil imbang 0-0 kontra AS Roma sabtu (07/12/2019) dini hari tadi menjadikan suasana di kubu Inter anti klimaks. Saat ini Inter memang masih memuncaki klasemen Serie A dengan poin 38 dari 15 laga. Namun, kursi dingin puncak klasemen akan segera berpindah tangan andai Juventus dapat memenangkan laga kontra Lazio yang akan digelar hari senin (08/12/2019) nanti.
Bertanding di kandang sendiri (Giuseppe Meazza Stadium), Inter sebenarnya memiliki banyak peluang matang untuk mengemas 3 poin. Walau di starting line up maupun cadangan tidak ada nama Barella, Stefano Sensi, Alexis, dan Gagliardini, Inter tetap memberikan perlawanan.
Bahkan, Inter harusnya bisa unggul cepat pada menit 6 setelah Lukaku mendapat ruang tembak di dalam kotak penalti. Sayangnya Mirante begitu sigap menepis bola dan mengamankan gawangnya.
Begitu pula peluang Inter pada menit ke 7. Umpan lambung Biraghi di muka gawang Roma gagal menjadi gol setelah Lukaku, de Vrij, dan Lautaro menyia-nyiakan peluang manis itu.
AS Roma yang tampaknya tidak begitu greget mendapat peluang melalui mantan wonderkid Inter, Nicolo Zaniolo. Tepatnya pada menit 19 Zaniolo melesatkan tendangan keras di dalam kotak penalti dengan kaki kirinya, namun bisa diamankan Handanovic.
Sepanjang babak pertama berlangsung, Inter terus menekan Roma melalui duet Lukaku Lautaro dan akselerasi Biraghi yang menusuk pertahanan Roma dari sisi kiri.Â
Peluang terbaik Inter datang pada menit ke 43. Brozovic yang berada di dalam kotak penalti melepaskan tendangan keras, namun terlalu tinggi dan melayang di atas gawang Roma.
Mirisnya, peluit babak pertama belum dibunyikan Candreva malah terindikasi cedera dan harus digantikan dengan Lazaro. Tidak ada pilihan lain bagi Conte, mengingat stok pemain cadangan yang terbatas.
Pada awal babak kedua, Inter masih mendominasi permainan. Bahkan, baru 2 menit bergulir Vecino mendapat peluang gol di dalam kotak penalti. Namun, sontekannya masih terbaca dan bisa ditepis oleh Mirante.
15 menit menjelang akhir laga, permainan kedua tim tampak kurang bergairah. Di kubu Inter, Borja Valero yang tampak kelelahan segera diganti oleh Asamoah. Tiada pilihan gelandang lagi bagi Conte, sehingga harus memaksakan Asamoah yang sejatinya lebih mantap bermain sebagai bek atau sayap kiri.
Sebenarnya ada nama wonderkid Lucien Agoume di bangku cadangan, namun Conte lebih memilih memasukkan Asamoah karena beberapa menit sebelumnya Roma sudah memasukkan Edin Dzeko.
5 menit terakhir, tidak ada peluang berarti dari kedua tim dan laga akhirnya berakhir dengan skor 0-0.
Inter Puas dengan Hasil Imbang
Seusai laga, Conte melalui situs resmi Inter menganggap Mirante kiper AS Roma sebagai pemain terbaik. Conte menegaskan bahwa nyatanya Inter tidak memiliki resiko kebobolan walau menghadapi tim besar sekelas AS Roma.
Lebih lanjut, Conte menyayangkan beberapa kesempatan bagus untuk mendapat gol. Namun Conte tetap mengapresiasi usaha pemainnya dengan tidak akan menegur para pemain karena mereka berjuang dengan maksimal di lapangan.
Senada dengan Conte, Bek Inter, Diego Godin merasa hasil imbang yang diraih timnya atas AS Roma bukanlah sebuah hasil negatif dan patut untuk ditangisi. Hal itu ia ucapkan saat berbicara kepada Sky Sport:
Pada laga ini, Godin bermain sangat baik bersama 2 pilar Inter Stefan de Vrij dan Milan Skriniar. Praktis hampir tidak ada shoot on goal yang bisa dihasilkan Roma kecuali tendangan keras Zaniolo di awal babak pertama.
Sebenarnya ada kekecewaan yang tampak dari beberapa pemain Inter seusai laga kontra Roma. Namun hasil imbang masih lebih baik daripada kalah. Inter pula tidak harus menunduk sembari menunggu apakah Juventus akan kembali ke singgahsana Serie A atau malah bermain buruk seperti saat ditahan Sasuolo.
Di satu sisi, Inter sedang was-was karena badai cedera yang dialami banyak pemain pentingnya. Katakanlah seperti Nicolo Barella dan Stefano Sensi. Kedua pemain mungil ini langsung padu dan memberikan kontribusi positif bagi Inter, namun di saat genting mereka malah absen.
Di sisi lain, Barcelona sudah menunggu pada tengah pekan nanti dalam ajang Liga Champions. Inter yang berada di posisi 2 harus menang melawan Barcelona jika mau melangkah lebih jauh.
Sebenarnya walau imbang atau kalah, Inter tetap bisa melangkah ke fase knockout dengan catatan Dortmund juga meraih hasil imbang atau kalah. Namun, di atas kertas melawan Slavia Prague bukanlah hal yang terlalu sulit bagi Dortmund. Terlebih lagi nanti Dortmund akan bertanding di rumah sendiri.
Menatap laga kontra Barcelona, pemain Inter harus melakukan yang terbaik. Terlepas dari skuat yang timpang, bola itu bundar dan peluang lolos masih terbuka. Hal ini pula ditegaskan oleh bek Inter, Milan Skriniar:
Ketajaman Lukaku dan Lautaro di lini depan Inter akan kembali dinanti. Terlebih lagi Inter akan bertanding di kandang sendiri. Puluhan ribu suporter akan memberikan dukungan terbaiknya, sekaligus menyaksikan kelanjutan nasib Inter di Liga Champions, rabu (11/12/2019) dini hari nanti.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H