"Inter sukses mengambil jatah pucuk klasemen setelah berhasil mengalahkan SPAL dengan skor 2-1 di Giuseppe Meazza pada kamis (01/12/2019) malam. Conte juga ikut bahagia karena telah mencatatkan rekor baru di Serie A."
Agaknya Inter Milan perlu berterima kasih kepada Sasuolo yang telah berhasil menahan imbang Juventus tepat sebelum laga Inter vs SPAL. Sasuolo yang hampir melakukan comeback manis saat menjamu Inter pada akhir Oktober lalu, kali ini sukses mengimbangi Juventus dengan skor 2-2 di Allianz Stadium.
Sedangkan Inter sukses melanjutkan tren positifnya dengan mengalahkan SPAL. Aktor pertamanya adalah Lautaro Martinez. Berawal dari umpan guling yang dilesatkan oleh Brozovic, Lautaro yang lebih dulu melakukan akselerasi sukses membukukan gol cantik pada menit 16 sekaligus membawa Inter unggul 1-0 atas SPAL.
Aktor kedua lagi-lagi Lautaro. Kali ini melalui heading keras memanfaatkan assist dari Antonio Candreva pada menit 42. Skor 2-0 untuk keunggulan Inter bertahan hingga jeda.
Pada babak kedua SPAL sempat mengorbitkan aktor utamanya yaitu Valoti. Tepatnya pada menit 50 Valoti berhasil membuat Handanovic diam tak bergerak sembari melihat bola menyusur ke gawang Inter. Skor berubah 2-1.
Inter segera merespon dan terus menyerang. Beberapa kali peluang lahir dari Lukaku dan berkali-kali pula peluang didapat Lautaro untuk bisa mencetak hattrick.
Menjelang akhir babak kedua, banyak pelanggaran kartu kuning yang keluar dari wasit karena pelanggaran keras yang dilakukan oleh para pemain SPAL. Walau demikian, skor tidak berubah. 2-1 menjadi skor penutup untuk kemenangan Inter Milan.
Kebahagiaan Conte dan Inter Milan
Belum lama ini La Gazzetta Dello Sport melaporkan bahwa jika saja Conte bisa membawa timnya meraih kemenangan di laga malam nanti, ia akan menjadi pelatih pertama Inter dalam sejarah yang mampu mengemas 12 kemenangan dari 14 laga awal Serie A.
Dan benar saja, akhirnya Inter benar-benar menang dan Conte telah mengukir rekor di Serie A. Ini tentu menjadi kado manis buat Conte pribadi, secara dirinya begitu diharapkan oleh pihak manajemen dan suporter untuk mengembalikan kejayaan Inter Milan.
Tercatat, Conte telah  melewati catatan terbaik dalam sejarah klub yang ditorehkan Aldo Olivieri di musim 1950/51 di mana Inter mampu mengemas 11 kemenangan dari 13 laga awal Serie A.
Belum selesai di sana, Inter juga telah menjadi tim kelima yang mampu selalu mencetak gol di 14 laga awal Serie A, menyamai catatan milik Nyonya Tua juventus, Saudara sekota AC Milan, Fiorentina dan Serigala Roma.
Dibandingkan saudaranya AC Milan, Inter lebih bahagia. Semakin bertambah pekan, semakin tampak bahwa AC Milan masih berusaha untuk bertahan di papan tengah, sedangkan Inter sungguh-sungguh berniat merobohkan Juventus dari pucuk klasemen.
Perihal penyerang, duet Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez terlihat semakin apik. Lukaku mulai menemukan permainan terbaiknya, dan Lautaro mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Kebahagiaan ini juga ditunjukkan saat Inter berhasil mengalahkan Slavia Praha pada ajang Champions League kamis (28/11/2019) dini hari kemarin. Lukaku dan Lautaro berkontribusi besar dalam kemenangan 3-1 atas Praha.
Lautaro mencetak dua gol (menit 19,88) dan keduanya adalah assist dari Lukaku. Lukaku mencetak 1 gol (menit 81), assist dari Lazaro. Sebenarnya, Lukaku membukukan Hattrick waktu itu, namun sayang golnya di menit 35 dan 90 dianulir oleh wasit.
Yang lebih hebatnya, Conte berani memasukkan Sebastian Esposito pada menit 81, padahal saat itu skor masih imbang 1-1 dan Praha begitu mendominasi permainan. Hasilnya? 3 poin untuk Inter dan duduk gemetar di peringkat kedua klasemen grup F Champions League.
Inter memiliki poin yang  sama (7) dan hanya unggul selisih gol dari Dormund. Peluang Inter lolos ke fase knockout masih terbuka dan melawan Barcelona adalah penentunya.
Antonio Conte sebelumnya kembali menegaskan kebahagiaan ini saat Konferensi Pers jelang laga Inter vs SPAL:
Inter memiliki poin yang  sama (7) dan hanya unggul selisih gol dari Dortmund. Peluang Inter lolos ke fase knockout masih terbuka dan melawan Barcelona adalah penentunya.
Punggawa Inter Belum Kunjung Pulih
Dibalik kebahagiaan Inter, sebenarnya mereka berada pada masa-masa yang sulit. Inter sedang mengalami krisis gelandang setelah Nicolo Barella dan Stefano Sensi cedera. Praktis hanya Borja Valero, Gagliardini, dan Vecino yang secara bergantian menemani Brozovic di lini tengah Inter.
Belum lagi tentang Alexis dan Asamoah yang ikut-ikutan menepi dari lapangan. Untuk porsi penyerang, Inter masih bisa mengandalkan penyerang muda Sebastian Esposito. Sedangkan untuk pengganti Asamoah masih cukup lapang. Ada nama Biraghi, Lazaro, dan Federico Dimarco yang bisa bergantian menemani Candreva atau D'Ambrosio.
Walau demikian, Inter tetap menunjukkan tajinya dan bisa mengejutkan lawan-lawannya. Seperti kasus Slavia Praha yang mulanya bisa menahan Inter selama 80 menit. Namun setelah itu, Inter berubah drastis dan mengunci kemenangan dengan skor 3-1.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H