Dan beberapa tebakan jawabannya adalah "iseng dan kebetulan lulus", "nasib mengarah ke sana", dan mungkin karena "gajinya yang terjamin". Â Salah satu dari jawaban ini agaknya akan keluar secara spontan dari mulut beberapa PNS.
Bagaimana Mencintai Profesi?
Layaknya mantan pacar, untuk mencintai profesi maka PNS mesti move on dulu. Move on dari minat lama, move on dari kisah-kisah indah lama, serta move on dari kegagalan akan pencapaian harapan lama yang terkait dengan jurusan.
Walaupun dari sisi"kata buku" menegaskan bahwa bakat dan minat merupakan faktor terpenting dalam memilih jurusan, bukan berarti kita harus mengikuti mindset bahwa kehidupan ini hanya ditentukan oleh bakat dan minat tertinggi secara teori.
Nyatanya banyak pula orang-orang yang dulunya jurusan IPA tapi sukses jadi wartawan dan jurnalis. Ada juga yang jadi penceramah, motivator, dan social trainer. Sebaliknya, banyak pula orang-orang yang dulunya jurusan IPS namun sukses berkarir di profesi statistik, sukses jadi akuntan, dan sebagainya.
Berarti mereka cepat move on bukan? Bisa jadi di sela-sela move on ada kesempatan emas yang datang dan menuntut mereka untuk berubah. Alangkah indahnya jika ada kesempatan manis seperti itu.
Sebenarnya jalan cepat untuk move on adalah "cari baru" alias mendapatkan cinta baru. Jika itu PNS, berarti harus segera bergegas mencintai profesi PNS. Bukan apa-apa, ketidaksukaan terhadap profesi akan menutup peluang dan peningkatan karir.
Penting untuk mencintai profesi PNS, baik itu cinta dengan suasana mengajar, cinta dengan keunikan-keunikan karakter siswa, cinta dengan deadline kerja, serta cinta dengan rasa kekeluargaan antar sesama rekan kerja.
Untuk menumbuhkan kecintaan seperti ini, PNS mau tidak mau harus meningkatkan kapasitas diri alias mau belajar. Belajar dalam memenuhi tugas pokok dan fungsi profesi, belajar memahami karakter dan keunikan siswa, memaksimalkan kinerja dengan orientasi pemenuhan kepuasan dan mutu, serta belajar untuk mau melayani.
Kalau sudah cinta dengan profesi, pasti masa lalu akan terlupa. Walaupun kadang-kadang masa lalu itu mampir, singgah, dan hanya lewat di depan PNS, rasanya komitmen PNS yang sudah kuat hati tidak akan mudah tergoda. Jika sekadar keluh-keluh asam urat, asam lambung, dan tenggorokan kering... Ah, tak mengapalah... Hohoho
Ending-nya, jurusan hanyalah segelintir kecil dari komponen-komponen jalan hidup yang kita pilih. Maknanya, akan ada banyak peluang dalam mengembangkan diri terkait dengan profesi apapun itu.