Ups, perlu diluruskan kembali bahwa dalam cara pandang dunia ketiga, tidak ada yang namanya kebetulan. Haha.
Tidak cukup sekadar dekat dengan Tuhan, sejatinya kita juga perlu berusaha. Namun, usaha di sini bukan sekadarnya ataupun malah terlalu keras ya! Kita perlu cari dan renungkan bersama sisi lain dari belajar.
Menurut logika, siapa yang banyak belajar maka akan banyak pula yang didapat. Darinya, mulailah sebagian orang membeli beberapa buku kisi-kisi soal yang tebalnya "wah", download soal dari grup Whatsapp, Telegram, website, bahkan Youtube.
Semua diambil, dibaca, dan dimakan. Bahkan, beberapa orang sanggup belajar seharian tanpa mau mandi, kerja, membantu orang tua, hingga selalu lembur kejar tayang. Apakah prinsip seperti ini perlu ditiru?
Menurut cara pandang dunia ketiga, tidak perlu sampai segitunya. Makin banyak baca bisa jadi makin lupa. Paham teori baru, bisa jadi teori lama terpendam dan hilang. Terlebih lagi dengan terlalu banyaknya referensi dengan pendekatan yang berbeda. Bukannya tambah paham, malah tambah bingung.
Sebaiknya, belajarlah dengan pedoman satu buku saja karena kebanyakan kisi-kisi soal CPNS itu sama, hanya berbeda angka dan cara mengungkapkan masalah saja. Selebihnya adalah sama. karena soal CPNS begitu HOTS, maka kita perlu belajar dan mendalami apa yang kita bisa terlebih dahulu.
Misalkan soal TIU (Tes Intelegensia Umum), kita terlebih dahulu belajar tentang deret angka, maka kita kuasai rumus itu dengan berbagai jenis gaya soal, barulah kita lompat ke materi lain. Artinya, jangan setengah hati. Begitu juga dengan materi lain.
Jika memang mau dengar tutorial Youtube dan e-book, maka kuasai dulu rumusnya agar nanti tidak kebingungan. Kalau sudah bingung kan bahaya, bisa-bisa serba menyalahkan dan lupa semua. Hehe.
Keempat: Perbanyak Menolong Orang Lain dan Bersedekahlah
Realitanya, jika kita menolong orang lain dan kita mengharapkan imbalan, bisa jadi kita dapat uang. Jika kita menolong dengan ikhlas, maka kita akan dapat balas jasa di suatu saat nanti. Namun sayangnya, uang tidak bisa dipakai untuk lulus CPNS, begitu pula dengan jasa "orang dalam".