Bahkan, meskipun lebih sering bermain game PES daripada belajar dan tidur, saya tetap berprestasi di bangku kuliah. Di dua semester pernah dapat IP 4,0 dan bahkan lulus kuliah sebagai wisudawan terbaik.
Lagi-lagi keadaan ini sama sekali tidak menampik diri ini untuk segera berubah. Hingganya, saat sudah mulai bekerja sebagai kontraktor, kemudian pembina Baca Qur'an, dan bahkan sampai diangkat sebagai guru, saya masih begitu aktif bermain game bola.
Di saat orang sudah sibuk bermain game online seperti Point Blank, COC, PUBG, dan sejenisnya, saya masih betah bermain game PES. Walau hanya PES 2013, saya tetap meng-upgrade secara berkala.
Menunjukkan Gejala Gangguan Mental
Setelah barusan saya tanya "Mbah Google", ternyata sudah banyak gejala-gejala gangguan mental yang selama ini saya alami. Terang saja, saat bermain PES seringkali saya merasa cemas dan khawatir jika kalah, tertekan dan sedih jika kalah, sulit tidur, emosi berlebihan, hingga mulai menarik diri dari lingkungan.
Hebatnya, semua gejala-gejala itu hanya muncul ketika saya sedang bermain game PES sendirian di rumah. Rasanya, sudah ada puluhan Joystick yang saya hancurkan karena kalah tanding bola melawan komputer.
Tapi ketika bermain dengan teman, saya bersikap biasa-biasa saja saat kalah. Sama sekali tidak menunjukkan kekesalan berlebihan. Hanya sesekali saya teriak dan melompat, karena memang sudah terlalu kesal. Sudah kalah, disindir-sindir pula.
Situasinya jadi berbeda saat saya bermain game PES sendiri di rumah. Setiap kali kebobolan, setiap itu pula saya memukul-mukul kepala dan mengerang gigi tanda emosi. Tidak jarang, saya sampai menggenggam Joystick sekencang-kencangnya, bahkan sering pula membantingnya.
Setelah Joystick itu rusak, saya mulai agak tenang dan berhenti bermain. Tapi, itu hanya 1-2 hari saja. Keesokan harinya saya kembali membeli Joystick dan beberapa minggu kemudian Joystick itu saya rusakkan lagi. Siklus ini terus berlanjut tiada henti.
Kira-kira sudah ada sekitar 30an Joystick yang saya hancurkan hingga Juni 2019. Jika dihitung harga 1 Joystick single adalah Rp 55 ribu, berarti saya sudah mengoyak uang sebanyak 1,65 juta rupiah. Cukup untuk beli 165 mangkok bakso. Hmmm.