Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jangan Buru-Buru Keluarkan Siswa Nakal dari Sekolah!

5 Oktober 2019   23:11 Diperbarui: 7 Oktober 2019   09:57 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Siswa Nakal. (Kompas.com/ SLAMET PRIYATIN)

Biarpun siswa-siswi ini masih tetap nakal saat di sekolah, setidaknya kenakalan mereka bisa dibatasi hanya di dalam lingkungan sekolah saja. Karena jika kenakalan mereka menyebar sampai ke luar lingkungan sekolah, maka pihak luarlah yang akan ikut campur.

Dipindahkan, Bukan Dikeluarkan

Dengan perhatian lebih dan khusus, anak-anak nakal dapat segera bertaubat. Dalam kurun waktu satu semester hingga satu tahun akan terlihat tanda-tandanya. 

Namun, meskipun banyak anak nakal yang taubat, tetap saja ada satu-dua anak yang masih nakal. Nakalnya tidak berubah, malah tambah keterlaluan.

Akhirnya, mereka berkali-kali berhadapan dengan guru BK/BP dan berkali-kali pula melanggar tata tertib sekolah. Jika sudah diberikan tiga kali surat peringatan dan teguran, maka mereka akan segera dikeluarkan dari sekolah.

Harapannya, semoga mereka yang telah dikeluarkan dari sekolah lama dapat segera menemukan sekolah lain yang bersedia menampungnya. Sekolah favorit? Hampir mustahil. Sekolah biasa? Masih berat! Lalu?

Sebenarnya ada yang salah di sini. Harusnya bukan "dikeluarkan" melainkan "dipindahkan". Jujur saja, kata "dikeluarkan dari sekolah" seakan membunuh siswa dari belakang. Seakan-akan tidak ada lagi harapan di masa depan.

Beda hal jika bahasanya diganti dengan "dipindahkan". Anak nakal yang dipindahkan ke sekolah lain akan berpikir dua kali untuk kembali menyebar kenakalannya. 

Terang saja, di sekolah yang baru mereka bukanlah siapa-siapa. mereka harus segera berbenah diri, setidaknya untuk mendapatkan teman.

Selain itu, mereka juga perlahan akan mengurangi sifat nakalnya. Mereka pastinya takut jika harus pindah lagi, dan ketika itu juga tidak ada lagi sekolah yang mau menerima mereka.

Bahasa "dipindahkan" juga akan mengembangkan persepsi bahwa siswa tersebut bukanlah sosok anak nakal yang telah dikeluarkan dari sekolah lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun