Tapi apa yang terjadi beberapa menit kemudian? Jika status yang tampak adalah tentang keluhan terhadap pohon-pohon besar di jalan, mulailah datang gerombolan penduduk maya yang menyindir pemerintah. Ada yang pro dan kontra.
Uniknya, mereka yang pro akan datang ramai-ramai dan membela mati-matian di grup medsos tersebut. Sedangkan penduduk maya yang kontra tak mau kalah dengan menyebar keluhan pemerintah sekarang dan membandingkannya dengan masa lalu. Terus berkepanjangan.
Begitupula dengan unggahan-unggahan lainnya. Kadang, keluhan-keluhan sebatas opini dan jajak pendapat sering berakhir dengan fanatisme berlebihan. Padahal awalnya hanya opini, namun nantinya bisa muncul provokator di sana.
Entah mau buat petisi, mau demo, ataupun mau melakukan aksi, pokoknya heboh orang di medsos membahas keluhan yang seringkali hanya "retorika kosong" semata. Hal yang tabu mau di bawa ke dunia nyata? Seriuslah!
Tak Perlu Terpengaruh Berita Bombastis
Event-event besar di negeri ini seringkali mudah untuk diviralkan. Terlebih lagi jika soal politik dan pemerintahan. Berita yang sebenarnya ringan dan biasa-biasa saja dengan mudahnya bisa jadi berita super bombastis.
Caranya? Dengan "sedikit mengubah cover tanpa mengubah isi" dari berita itu. Misalnya seperti kasus rusuh di Papua baru-baru ini. Penduduk medsos yang tak bertanggung jawab berani mengedit berita rusuh ini dengan menambahkan foto-foto duka masa lalu, yang sama sekali tidak terkait dengan kerusuhan itu.
Akhirnya, viral-lah berita ini sampai ke penjuru negeri, bahkan beberapa negara lain turut serta melihat keributan negeri ini. Mirisnya, si pembuat dan penyebar berita dan video ini tak takut dosa dan tak takut dengan Tuhan.
Adalagi contoh, seperti kemarin saat lagi panas-panasnya Pemilu. Bukan hanya Capres dan Cawapres yang perang debat, rakyat juga ikut perang. Ya, perang tagar. Masih ingat dipikiran kita tentang tagar INAElectionOberserverSOS, yang katanya bertajuk pengawalan Pemilu.
Sontak saja, berita ini segera tersebar dan viral, bahkan bombastis. Banyak penduduk dunia maya menyebarkan dan membagikan hastag ini. Padahal mereka belum tentu tahu apa maksudnya, apa tujuannya, dan apapula manfaatnya bagi mereka.
Pernah saya klik tagar itu di Facebook, tapi tak ada sesuatu hal bombastis yang keluar. Tagar itu hanya muncul dan mengarah pada profil orang. Yahh, begitupun dengan tagar-tagar lainnya. Untuk apa buat tagar maupun hastag tak jelas. Untuk sekadar viral? Aiiii neeee.