Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Audisi Umum PB Djarum Berhenti: Atlet Akan Bangun Kesiangan

9 September 2019   21:36 Diperbarui: 9 September 2019   21:43 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Kembar dari Manado Sukses Raih Super Tiket pada gelaran Audisi Umum PB Djarum 2018. (sumber: pbdjarum.org)

Haonas, Para Atlet Akan Bangun Kesiangan

"Prestasi yang saya punya tidak saya dapatkan begitu saja. Ada perjuangan dan pengorbanan yang harus dibayar. Saya selalu bangun lebih pagi sebelum atlet lain bangun dan memulai latihan sebelum yang lain mulai. Menjelang olimpiade, saya sampai harus off dari semua media sosial hanya untuk bisa lebih fokus berlatih. Harus disiplin dan berjuang dengan giat agar bisa berprestasi." @natsirlilyana.

Pernyataan Butet di atas agaknya telah mewakili anak-anak muda bangsa yang saat ini bekerja keras untuk membanggakan Indonesia. Tidak ada istilah "kesiangan", jika ingin jadi altet terbaik bangsa. Artinya, telah mereka pupuskan sendiri rasa putus asa dengan selalu berjuang lebih pagi setiap hari.

Tentu kita bisa bayangkan bagaimana gilanya perjuangan seseorang untuk meraih beasiswa. Terlebih lagi jika harapan mereka selalu dipupuskan dengan krisis moneter yang melanda keluarga.

Sungguh ini lebih gila lagi. Saat orangtuanya yang bekerja keras, maka seakan keringat darahlah yang bercucuran. Dan saat anaknya berjuang, mungkin tangan dan kaki mereka sudah "ber-kapalan darah." Jika seperti ini, beasiswa-lah yang akan jadi obat penawar luka-luka mereka.

Jika tak ada beasiswa dan audisi lagi?
Mati harapan anak-anak muda dan orang tua pecinta bulutangkis. Mereka yang selama ini berjuang untuk mendapat kesempatan yang lebih baik, kini hanya akan "bangun kesiangan" sambil menanti fajar harapan yang "siapa tahu" akan muncul lagi.

Harusnya pemerintah dengan cepat dapat membangkitkan kembali gairah anak-anak kita. Jangan sampai mereka terbiasa "bangun kesiangan" bahkan "buncit" di usia muda karena kembali memakan harapan fana.

Cukuplah para koruptor saja yang perutnya "buncit" karena uang haram. Kita ingin melihat kembali atlet-atlet muda yang tegap, senyum, dan kekar. Tentu saja mereka akan lebih kekar dengan berhiaskan medali emas di leher. dan itu adalah doa kita bersama.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun