Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Cenubo" Brodjoss Coffee Tanah Rejang

9 September 2019   06:29 Diperbarui: 9 September 2019   06:38 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Brodjoss Cofee asli Tanah Rejang. instagram.com/brodjosscoffee

Untuk menghasilkan kopi hitam robusta terbaik, Brodjoss Coffee tidak mengolahnya sembarangan. Mulai dari mencari kopi yang benar-benar masak dan merah, kebersihan biji, hingga proses penjemuran pun harus dengan cara terbaik.

Seperti hal yang disampaikan oleh salah satu suksesor Brodjoss Coffee, ada 4 proses mengolah kopi hitam. Masing-masing proses ini akan menghasilkan kopi hitam bubuk dengan rasa yang berbeda.

  1. Proses Natural
    Proses natural alias alami dilakukan dengan cara menjemur langsung kopi yang masih basah. Kopi pilihan terbaik yang sudah masak dan bewarna merah tua dijemur sampai kering. Dalam proses pengeringan kopi, sebaiknya tidak menjemurnya diaspal maupun langsung diatas tanah lapang. Karena itu akan merusak rasa alami dari kopi.
    Sebaiknya kopi dijemur diatas terpal yang bersih dan dijauhkan dari kontak langsung dengan tanah. Rasa yang dihasilkan dari proses penjemuran ini adalah rasa kopi natural dan bisa pula berasa coklat.
  2. Proses Honey
    Hasil Biji kopi melalui proses Honey. instagram.com/brodjosscoffee
    Hasil Biji kopi melalui proses Honey. instagram.com/brodjosscoffee
    Karena namanya Honey, maka sudah terbayang rasanya manis. Ehh, tapi bukan Honeymoon ya! jangan seenaknya menambahkan kata-kata sendiri. Hehe. Dalam proses Honey, kopi-kopi merah yang masih masih di pulper alias di kuliti terlebih dahulu.Setelah kulit merah terlepas, tersisalah getah dan biji dari kopi tersebut. Barulah sesudah itu kopi dijemur sampai kering. Rasa yang dihasilkan dari kopi olahan ini akan ada manis-manisnya, dan tetap tidak hilang rasa pahitnya.
  3. Proses Full Wash
    Dalam proses ini, pengolahan kopi masih mirip dengan proses Honey. Bedanya jika pada proses Honey kopi langsung di jemur setelah di kuliti, pada Proses Full Wash kopi di cuci terlebih dahulu 2-3 kali.
    Proses pencucian ini dilakukan untuk menghilangkan getah-getah yang masih menempel di biji kopi. Hasilnya, kopi akan lebih bersih dan garing, sehingga akan kaya rasa, baik asam, pedas, maupun manis.
  4. Proses Semi Wash
    Dalam proses Semi Wash, kopi diolah sama seperti proses Full Wash, namun pencuciannya hanya dilakukan satu kali pencucian. Meskipun hanya satu kali cuci, tetap bubuk kopi yang dihasilkan akan kaya rasa.

Kopi hitam yang kaya rasa, kaya kualitas, dan kaya proses olahan tentu memiliki harga yang relatif lebih tinggi. Harga kopi bubuk lokal di warung, berkisar Rp. 35.000-50.000/kg, tentu saja sesuai harganya, kita tidak boleh kecewa jika dapat rasa apek, bahkan banyak pasirnya.

Sedangkan Brodjoss Coffee di jual dengan harga pasaran Rp. 100.000-150.000. Harga ini bergantung pada lama atau tidaknya proses pengolahan. Seperti contoh, kopi yang diolah dengan proses Natural akan memakan waktu yang lebih lama saat penjemuran. Makanya, harga kopi bubuk dari proses Natural dapat mencapai Rp. 150.000/kg.

Produk Brodjoss Cofee asli Tanah Rejang. instagram.com/brodjosscoffee
Produk Brodjoss Cofee asli Tanah Rejang. instagram.com/brodjosscoffee

Tapi lagi-lagi tidak perlu hitung-hitungan jika kualitas rasanya teruji. Apalagi biji kopinya adalah biji pilihan terbaik. Begitupun proses pengolahan dan varian rasa yang dimilikinya. Tidak akan ada penyesalan setelah mencicipinya.

Nah, bagi para pembaca yang ingin mencicipi kopi Brodjoss, bisa datang ke Curup, Bengkulu, atau mengunjungi instagram-nya. Tapi, jika mau datang ke Curup lebih baik. Jadi kita bisa ngopi dan bercerita bareng tentang Tanah Rejang.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun