Literasi: Melahirkan Ide
Karena Pak Kachigunda terikat hubungan dengan kakaknya William, akhirnya ia bersedia menolong William agar bisa membaca buku di perpustakaan. Saat diperpustakaan, William menemukan buku "Using ENERGY". Buku ini berisikan cara memanfaatkan energi angin agar menjadi daya listrik.
William pun tertarik untuk membuat kincir angin yang bisa menghidupkan pompa air. Terang saja, hasil panen sudah diprediksi akan gagal karena kemarau panjang. Ditambah lagi mereka mengalami krisis pangan yang dahsyat hingga harus berebut membeli gandum. Dan mengonsumsinya pun harus hemat, yaitu 1 hari 1 kali.
Karena ingin tahu lebih dalam tentang dinamo, William pun kembali menyusup ke kelas saat pelajaran Sains tiba. Naas, ternyata kepala sekolah yang mengisi kelas, menggantikan Pak Kachigunda yang sedang keluar. Sontak saja, William langsung dimarah dan di usir dari kelas. Bahkan ia tidak boleh bersekolah disana lagi. Kejamnya!
William pun meminta tolong kepada Kakaknya Annie untuk meminjamkan dinamo kepunyaannya Pak Kachigunda. Setelah mendapatkan dinamo itu, William bersama teman-temannya segera merakit kincir angin sederhana berdasarkan tuntunan buku Using Energy. Meski salah satu temannya menganggap mustahil, akhirnya William dapat membuat kincir angin sederhana yang bisa menyalakan radio. Tentu saja mereka bergembira, karena harapan agar segera tercapai.
William bersama teman-temannya segera pergi ke tempat rongsokan sampah elektronik untuk membuat kincir angin besar yang  dapat menghidupkan pompa air. Namun, dengan bekal 1 buah dinamo kecil tidaklah mungkin. William berniat meminta sepeda ayahnya untuk membuat kincir angin yang lebih besar.
Ia pun bicara baik-baik dengan Trywell. William memperlihatkan kincir angin sederhana buatannya dan menjanjikan kincir angir besar yang dapat menghidupkan pompa air, agar tidak ada lagi gagal panen. Namun, Trywell dengan pemikiran sederhananya sontak menolak memberikan sepeda, dan menganggap impian William itu mustahil.
Akhirnya William malah disuruh untuk membantu Trywell siang malam untuk bertani. Setelah pulang ke rumah, ternyata Kakaknya, Annie kabur dari rumah. Pencarian pun dilakukan, namun Annie tidak kunjung ditemukan. Disaat-saat genting itu, William tetap bersih keras menginginkan sepeda ayahnya. Lagi-lagi Trywell bersikukuh dan keras kepala.
Usaha: Kesungguhan, Dukungan, dan Kerja Keras
Hidayah Tuhan pun datang lewat istrinya Trywell. Sang istri berusaha meyakinkan Trywell karena mereka sudah kehilangan Annie, mereka tidak mau kehilangan William. Akhirnya, Trywell pun menyerahkan sepedanya kepada William. William yang saat itu sudah ditinggalkan teman-temannya yang "hijrah" akhirnya dibantu oleh Trywell dan kerabat untuk membuat kincir angin raksasa.
Setelah berhasil membuat kincir angin alias turbin raksasa dan juga pancuran saluran air, William dan kerabat tinggal menunggu daya listrik penuh. Dan beberapa waktu kemudian terwujudlah impian William. Air pun mengalir bersama serpihan air mata haru setiap orang yang melihat. Asa mereka telah tumbuh, dan William berhasil!