Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gon Freecss, Teman, dan Persaudaraan

22 Agustus 2019   00:23 Diperbarui: 26 Agustus 2019   03:59 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita adalah teman, meskipun jauh jika kamu butuh pertolongan maka aku akan datang."
"Untuk menjadi keluarga itu tidak perlu persyaratan.. Maka, untuk menjadi sahabat pun tak perlu persyaratan!"
"Untuk menjadi teman tidak ada istilah pantas atau tidak."  Gon 
Freecss

Pernah nonton Film Hunter X Hunter? Kalau belum, silahkan download kemudian nontonlah anime ini di waktu senggang. Episode nya cukup banyak, yaitu 148 episode dengan durasi masing-masing selama 23 menit. Kasus bertajuk rasisme yang baru-baru ini mengancam keamanan negeri membuat saya teringat dengan sosok Gon Freecss. Ya, pemeran utama anime Hunter x Hunter yang banyak teman, saudara, keluarga, hingga musuh pun jadi teman. Meski bergenre fantasi dan petualangan, film karya Yoshihiro Togashi ini begitu menginspirasi.

Bermula dari keinginan Gon untuk menemukan ayahnya "Ging",  Gon kemudian berusaha menaklukkan monster yang ada di danau pulau Kujira dengan cara memancing. Ini dilakukan agar Bibinya "Mito" dapat mengizinkannya untuk ikut ujian Hunter. Tentu saja masyarakat desa menganggap perihal ini tidak mungkin bagi Gon, dan juga menjadi bukti bahwa Mito-San tidak ingin Gon pergi.

Hebatnya, Gon berhasil menaklukkan monster terbesar di Pulau Kujira. Mau tidak mau Mito-san harus menepati janjinya dan merelakan Gon untuk ikut ujian Hunter sekaligus menemukan ayahnya. Gon pergi meninggalkan pulau menaiki kapal layar, dan petualangan pun dimulai.

Mendapatkan Teman Karena Kebaikan Hati

Selama berada didalam kapal, Gon dan awak kapal dihadapkan badai besar. Uniknya, di sanalah Gon mendapat teman. Gon sempat membantu Katsuo yang hampir jatuh ke laut saat menurunkan jangkar kapal. Saat itu pula Leorio dan Kurapika menolong Gon yang tak kuasa melompat keluar kapal untuk menyelamatkan Katsuo.

Ternyata, ujian Hunter sudah dimulai didalam kapal tersebut. Akhirnya Gon, Kurapika dan Leorio lolos ujian tahap awal. Leorio dan Kurapika yang awalnya hampir berkelahi akibat cekcok mulut, sekarang sudah begitu akrab berkat kebaikan hati Gon. Petualangan berlanjut, karena mereka bertiga harus segera menemukan Navigator di puncak bukit yang bisa mengantarkan mereka ke tempat ujian Hunter. Sempat hampir berpisah jalan, akhirnya mereka tetap menempuh petualangan bersama-sama.

Mendapatkan Keluarga Baru Berkat Kepercayaan dan Pengamatan

Saat melewati hutan menuju puncak bukit, Gon, Kurapika, dan Leorio mendapat gangguan oleh para "Majuu". Mereka sempat berpencar untuk menyelamatkan diri. Saat itu, Leorio dan Kurapika melihat seorang laki-laki di aniaya oleh Majuu. Sontak saja, Leorio segera memberikan pertolongan pertama dan Kurapika segera mengejar Majuu tadi. Di sisi lain, Gon terus di serang oleh Majuu. Setelah beberapa saat, terkuaklah bahwa para Majuu adalah navigator yang sedang menyamar dan menguji mereka.

Akhirnya, mereka bertiga lagi-lagi lolos ujian. Leorio lolos karena kegesitan dalam memberikan pertolongan pertama dan menenangkan laki-laki yang sedang terluka. Kurapika lolos berkat kecerdikan dalam mengamati situasi serta mempercayai teman-temannya. Dan Gon pun lolos karena dapat mengamati secara jeli perbedaan Majuu kembar yang ternyata adalah suami isteri.

Keluarga Majuu kemudian mengantarkan Gon dan kawan-kawan ke lokasi ujian Hunter tahap berikutnya. Tak lupa, Majuu telah menganggap mereka sebagai keluarga dan akan senantiasa menolong saat kesusahan. Majuu sangat berharap suatu saat nanti Gon dan kawan-kawan dapat berkunjung ke rumah mereka.

Mendapatkan Sahabat Pertama Karena "Seumuran"

Setelah tahap 1 ujian Hunter dimulai, Gon bertemu dengan seorang yang sebaya dengannya. Namanya Killua, anak laki-laki keturunan keluarga Zoldyck alias keluarga pembunuh bayaran. Uniknya, Gon tidak takut dan mau bersahabat. Killua adalah sahabat pertama Gon, dan Gon adalah sahabat pertama Killua. Mereka sangat antusias mengenal satu sama lain.

Kisah mereka berdua terus berlanjut hingga episode akhir anime ini. Dari suka duka mereka berdualah kalimat bijak diatas tercipta. Saat Killua diculik dan kembali diasingkan ke Gunung Kukuroo (Kediaman Keluarga Pembunuh Bayaran), Gon sebagai sahabat berusaha menjemput dan menyelamatkan Killua. Untuk menyusul Killua, Gon harus memperkuat dirinya agar bisa mendorong Gerbang Pengujian. Karena itulah satu-satunya akses jalan menuju Gunung Kukuroo.

Setelah berhasil menempuh perjalanan panjang dan ujian yang berat "Pertemanan", akhirnya Gon bertemu dengan Killua. Killua pun kaget, bagaimana caranya Gon bisa sampai ke sini? Dengan senyuman Gon kembali mengutarakan janjinya: "Kita adalah teman, meskipun jauh jika kamu butuh pertolongan maka aku akan datang."

Musuh Menjadi Teman

Ujian Hunter tahap akhir mengharuskan peserta bertarung. Naas, Gon bertarung dengan Hanzo yang sejatinya adalah ahli bela diri. Lengan kiri Gon pun patah. Namun, Hanzo malah menyerah. Hanzo menyadari niat tulus Gon yang ingin bertemu dengan Ayahnya. Gon keras kepala mempertahankan prinsipnya agar bisa menang dengan cara sportif, tapi akhirnya Gon pingsan.

Setelah sadar, Gon tidak sedikitpun menyalahkan Hanzo dan menaruh dendam padanya. Biarpun lengannya patah, ia tetap berteman bahkan bersahabat dengan Hanzo. Sama halnya seperti musuh Gon lainnya, seperti Hisoka, hingga Genei Ryodan. Di akhir kisah, mereka malah berteman dan bahkan berkali-kali mantan musuh itu menolong Gon saat dalam kesulitan.

Ending 

Dari anime ini, ternyata pertemanan, keluarga, bahkan persaudaraan itu terbentuk dan tercipta dari kebaikan hati. Baik itu kebaikan dalam menolong, kebaikan dalam berbicara, hingga berusaha memahami orang lain. Dan untuk menguatkan sebuah "persaudaraan" harus ada sikap memaafkan dan tidak menaruh dendam. Terang  saja, ini adalah yang terpenting.

Bukan sahabat kiranya, jika menaruh dendam berkepanjangan, selalu ingin balas dendam, bahkan tak ada disaat kita susah. Bukan saudara namanya, jika tak bisa memahami satu sama lain bahkan tak mau memberikan senyuman serta berbalas kebaikan. Dan bukan keluarga namanya, jika tak ada rasa kehilangan, kesedihan, hingga pengharapan terhadap orang yang disayang.

Ending-nya, jika kita ingin mengenal seseorang maka lihatlah dan biarkan dia marah. Dari sana kita bisa belajar dan memahami kenapa dia bisa marah. Tentu ada nilai yang "sensitif" yang bisa membuatnya marah.

Entah itu soal suku, ras, warna kulit, ataupun persoalan agama, kita harus kenal, mempelajari, dan memahaminya. Kita harus sadar bahwa kemajemukan bangsa ini bukanlah perbedaan yang harus dicari mana yang benar dan mana yang salah. Majemuknya bangsa ini adalah bentuk keberagaman, nikmat, dan rahmat Tuhan. Maka dari itu, kita perlu bersyukur, karena sejatinya kita semua bersaudara.

Salam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun