Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Andai Ada Son Goku dan Dragon Ball

10 Agustus 2019   21:51 Diperbarui: 10 Agustus 2019   22:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dragon Ball. Gambar dari cnn Indonesia

Yupp. Siapa yang tidak tahu anime yang satu ini. Yang tiap minggu selalu tayang di televisi swasta tepatnya tahun 2000-an. Serinya macam-macam. Mulai dari Dragon Ball Z, Dragon Ball GT, Dragon Ball Kai, Dragon Ball Super, hingga Dragon Ball Heroes. Tidak cukup pada film per-episode saja, movie, dan gamenya juga banyak.

Penggemarnya pun begitu banyak, dari mulai kalangan anak-anak hingga dewasa. Bahkan orangtua pun banyak yang tahu, terutama masa saya kecil. Terang saja, waktu itu parabola belumlah familiar. Yang ada Cuma antena digital.

Siaran TV-nya pun minim tergantung dari tingkat ketinggian antena. Semakin tinggi antena, semakin jernih dan banyak siarannya. Upps, tapi bahayanya jika angin lewat, bisa-bisa roboh dan antenanya rusak.

Hebatnya, dari sekian banyak warga yang memasang antena TV, channel TV yang menayangkan film Dragon Ball pasti ada. Dan saya ingat waktu itu tayangya jam 10.00, tepat setelah fim anime Inuyasa. Makanya tidak jarang orangtua yang emosi, karena jam segitu mereka biasanya mengajak anak-anak pergi membantu mereka ke ladang/kebun.

Namun bukan hanya orangtua saja yang emosi. Para penanti serial Dragon Ball juga sering emosi karena sudah lama menanti jam 10.00, ternyata yang tayang adalah program Tinju. Huhh. Akhirnya ikut orang tua ke ladang dengan hati yang mendung.

Adanya Son Goku sebagai tokoh utama menjadi kesenangan tersendiri bagi penikmat film ini. Terang saja, sudah hebat, baik, juga peduli dengan bumi.

Dan tak lupa Son Goku juga orang yang humoris dan polos. Namun dari kepolosannya itulah Goku terlihat baik. Makanya ketika beberapa kali melawan pengusik bumi yang hebat dan hampir tidak bisa dikalahkan, Goku dibantu semua orang dengan membuat "Genkidama" untuk menghancurkan musuh.

Hebatnya, Frieza selaku musuh yang sejatinya sangat membenci Goku akhirnya berteman baik dengan Goku dilanjutan serial Dragon Ball Super. Begitupun dengan Iblis Piccolo. Dari musuh, menjadi teman yang baik, bahkan Piccololah yang merawat dan melatih Gohan, anak dari Son Goku. Dengan kebaikannya, bumi seakan selalu terlepas dari bahaya.

Jikapun terdesak dalam melindungi bumi, Goku dapat memanggil Shenlong dengan cara mengumpulkan 7 Bola naga. Hebatnya, naga ini dapat mengambulkan apapun permintaan seseorang, kecuali hidup abadi. Dengan adanya bola naga, Goku dapat menyelamatkan bumi dan penduduknya.

Hanya berandai, jika saja Son Goku dan Dragon Ball ada di dunia nyata:

Bumi Damai

Dengan keberadaan Son Goku, rasanya bumi ini akan lebih damai. Mulai dari perampok, perompak, narkoba, korupsi, hingga penjajahan akan terhapuskan. Bumi akan damai dengan hilangnya kejahatan. Bagaimana tidak, jika ada kriminal yang terkuak sedikit saja, Son Goku dengan teleportasinya bisa langsung menghancurkan para kriminal dan memasukkannya ke penjara. Tugas polisi menjadi lebih mudah.

Karena aman dan damai, setiap warga negara dapat dengan tenang bersekolah dan bercita-cita tanpa takut kehilangan haknya. Jika ada dari mereka yang terzalimi haknya, Goku akan dengan sigap menyelesaikannya dengan tanpa kekerasan.

Terbebas dari Bencana

Adanya Dragon Ball akan memudahkan pejabat negara dalam menghadapi krisis keuangan karena bencana. Jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang menimbulkan kerugian yang besar, negara tidak harus buru-buru meminjam uang untuk membangun kembali infrastruktur negeri. Negara hanya perlu menunggu 1 tahun sembari Son Goku mengumpulkan 7 bola naga dan memanggil naga Shenlong.

Ketika 7 bola sudah terkumpul dan Shenlong telah datang, Negara melalui Son Goku dapat meminta Shenlong untuk mengembalikan keadaan negeri seperti sedia kala. Termasuk korban jiwa sekalipun.

Bumi Bersih, Bebas Polusi

Negara dapat bekerjasama dengan Son Goku dalam merawat bumi. Terutama dalam memantau peredaran sampah dan kebakaran hutan. Son Goku pula diharapkan dapat mengatasi titik-titik utama kebakaran hutan, sehingga sebelum kebakaran meluas, Goku sudah membawa air laut dengan awan kintonnya untuk memadamkan api.

Goku juga sesekali dapat berkeliling bumi untuk memerika kebersihan bumi dengan menaiki awan kinton, sehingga tidak kalah dengan presiden jika soal blusukan. Dengan cara itu, Goku dapat mengontrol orang-orang asing yang masuk ke Bumi hingga mencegah kerusakan-kerusakan yang dapat mengganggu kehidupan di bumi.

Agaknya ini sebuah khayalan dan mimpi belaka yang jelas melanggar kenyataan. Tapi, jujur saja kadang kita lelah dengan begitu banyak problematika dan fenomena keburukan di bumi ini. Para pemimpin yang selama ini kita percayai, ternyata banyak yang menyalahgunakan kepercayaan dan mengecewakan kita.

Kita butuh seseorang berhati mulia seperti Son Goku. Terlebih lagi jika itu adalah pemimpin. Dengan begitu, isi koran dan medsos akan berkurang celaannya, akan berkurang berita kejahatannya. Yang jadi headline news adalah kedamaian, kesejahteraan, dan tebaran kebaikan.

Maka dari itu, di dunia nyata ini kita perlu memperbaiki diri kita untuk menjadi sosok yang lebih baik. Dengan orang lain peduli, dengan bumi juga peduli. Jangan hanya peduli dengan hak-hak dan nafsu pribadi, tetapi peduli dengan kehidupan bumi ini. Dengan banyaknya orang yang peduli, akan lahir kedamaian dan keharmonisan hidup.

Salam, Sankyu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun