Mohon tunggu...
Fauzi Abdillah
Fauzi Abdillah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

@ozzeyabdilla admin :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salah Dimensi

28 Februari 2014   04:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:23 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Deru tak akan hilang dengan sendiri walau dengan keanggunan pelangi,

karena tak akan bisa sebuah usaha dan rencana pergi tanpa kehendak Illahi…

Dan sebuah bumbu untuk gersangnya sebuah lokasi untuk mati, dan upaya untuk berdiri, terus berdikari dalam rintihan mimpi.

Kamu,

tidak akan terus berjalan di atas embun, yang akan selalu menetes hingga saatnya nanti.

karena telah sendiri seperti keengganan belati untuk mengiris dahan tua berilusi hati..

Hati yang kosong tak terisi, serta sisa rindangan ketamakan pilihan menjadi buaian angan..

Angan yang mengembun tiupan rasa harapan yang tak menepi, walau sesaat di setiap pagi dengan keengganan hadir lagi.

Sudah saatnya kini kita bersenandung keindahan dengan terlepasnya sayap dari tubuhmu yang selama ini mendiami bukit kasih kemerduan asmara..

bersua dengan kecewa kini sudah biasa, karena realita hanya menjadi bara saat harapan jauh darinya.

dan itu sudah mesti…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun