Globalisasi telah membuat negara-negara hanya berfokus pada sektor yang diunggulkannya. Tidak bisa dipungkiri budaya sekarang lebih mementingkan efisiensi ekonomi dibanding ketahanan pangan.Â
Pemerintah sudah melupakan semboyan swasembada yang dulu dicanangkan Presiden Soeharto. Indonesia terlalu menyepelekan sektor pertanian sehingga menyebabkan berbagai bahan pangan masih diimpor. Bahkan menurut Bulog, stok cadangan beras Indonesia pun kebanyakan Impor.Â
Program-program jasa dalam pertanian sudah bermunculan namun tanpa adanya stimulus untuk bercocok tanam sendiri tentu swasembada akan sulit untuk direalisasikan.
Desa Ciptagelar telah menjadi model bagi Pemerintah tentang bagaimana cara menjalankan ekonomi khususnya dalam bidang pertanian. Pemerintah seharusnya lebih menggalakkan program yang mendukung swasembada pangan dengan meningkatkan efektifitas lahan yang sudah ada dan membuka lahan pertanian yang baru. Pertanian pun harus dilihat sebagai sektor yang bernilai ekonomi tinggi.Â
Ketahanan pangan harus dilihat Pemerintah sebagai sesuatu yang serius karena dapat menyangkut kehidupan banyak orang khususnya pada saat masa-masa genting. Pemerintah harus ingat bahwa pada akhirnya kita tidak bisa hanya memakan uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H