Mohon tunggu...
Almas Fakhri
Almas Fakhri Mohon Tunggu... Desainer - Digital Marketing & Design Grafis

Seseorang yang terus hidup untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nyadran, Budaya Warisan Nenek Moyang Warga Balongdowo Sidoarjo

4 November 2023   13:20 Diperbarui: 4 November 2023   13:23 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nyadran adalah salah satu budaya yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupeten Sidoarjo. Nyadran merupakan suatu  tradisi di desa tersebut sebagai rasa syukur atas berkah laut yang diberi oleh sang pencipta, yang memberikan kehidupan untuk para pelayan.

Nyadran biasanya dilaksanakan di bulan ruwah, atau tepatnya seminggu sebelum menjalankan bulan puasa. Rute budaya Nyadran di Desa Balongdowo ini bermula dari sungai Balongdowo sampai ke Sungai Ketingan yang merupakan daerah makam Dewi Sekardadu. Para warga yang melaksanakan nyadran biasanya membawa tumpeng dan melaksanakan Tahlil & Istighosah berjamaah sebagai doa rasa syukur atas berkah laut yang diberikan. Warga yang mengikuti nyadran bukan hanya dari Desa Balongdowo saja tapia da berberapa desa lain yang menjadi simpatisan acara nyadran ini juga, Antara lain Desa Balonggabus, Desa Kebonsari, Desa Klurak & Desa kedungpeluk.

Arus aliran sungai juga berdampak besar pada budaya nyadran ini. Karena Nyadran tidak bisa dilaksanakan ketika Arus aliran sungai sedang surut. Menurut Bpk, Amiril Mu'minin selaku Kepala Desa Balongdowo, Beliau mengatakan bahwa "nyadran mengikuti pasang surut nya air, jadi nyadran tidak bisa dilakukan kalau posisi air tidak besar".

Selain itu juga pada malam hari, terkadang ada acara adu sound yang di ikuti oleh pemuda -- pemuda dari warga desa setempat. Dimana adu sound ini bertujuan untuk memamerkan suara sound system yang terpasang di kapal yang digunakan pada saat nyadran. Namun banyak masyarakat di sekitar Desa Balongdowo memandang negatif hal tersebut, Karena pada saat acara adu sound music yan di putar adalah music dj dan banyak pemuda -- pemuda yang berjoget di atas kapal. Bpk, Amirul Mu'minin Selaku Kepala Desa secara tegas mengatakan "Sebtulnya itu bukan acara nyadran loh mas, Tolong digaris bawahi dan dicatat. Itu adalah acara anak muda - muda ingin memeriahkan acara nyadran". Dari pernyataan tersebut adu sound merupakan acara diluar acara nyadran yang di buat oleh anak muda setempat untuk memeriahkan acara nyadran itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun