Mohon tunggu...
Jade Z Febulla
Jade Z Febulla Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jika bertemu dengan saya, jangan lupa disapa. Baik itu waktu di alam maupun di tribun. Jika ada kegiatan sosial, jangan sungkan mengajak. Saya bisa diajak diskusi melalui Line : oyijade1 Ig : @oyijade Terimakasih untuk pertemuan singkatnya..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Welcome Pacitan Part II

1 Februari 2015   01:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:01 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pacitan, 31 Januari 2014

Hai Trevelerrr!!!! Yey

Seneng banget akhirnya bisa nulis lagi, kali ini aku bakalan kasih pengalaman seru aku kemarin, pasti dah gak sabar kan? Hehe.

Sebelumnya selamat datang di artikel “Welcome Pacitan” part II, buat temen-temen jurnalis, kameramen, reporter dan pembaca setia. Liburan kali ini seru banget bisa dateng kesalah satu tempat wisata kota Pacitan. Tertarik karena tempat ini belum banyak yang tau, alias belum ter ekspose hihi. Perjalanan ini mampu ditempuh kurang lebih hampir 2,5 jam. Melewati gunung yang berliku-liku. Terletak di kecamatan Donorojo, terdapat aliran sungai yang sangat cantik. Aliran sungai ini berasal dari pantai Ngiroboyo. Pantai Ngiriboyo ini bisa dikatakan pantai dengan arus yang agak sedikit kencang. Biasanya para surfer menggunakannya untuk sekedar berlatih. Cukup aman dan masih terbilang sepi.

Saat tiba di tempat, rasa takjub langsung menyelimuti hati kecil dan mata yang mulai berbinar. Ini dia “Green Canyon” nya Pacitan. Tidak hanya kota-kota ternama saja, bahkan patut diacungi jempol lho pembaca. Akses untuk ke wisata ini memang cukup sulit, ada jalan kecil yang berjarak kurang lebih 1km, lebarnya mungkin hanya 1m saja. Dipinggir jalan kecil ini kita bisa melihat panorama luar biasa pantai Ngiroboyo dan Klayar dari atas tebing. Hati-hati, cukup curam, jadi teman-teman harus tetap fokus dan jaga keseimbangan. Loket masuk wisata ini masih belum dipungut biaya, mungkin perkiraan ku setelah akses sudah selesai dibangun akan ada tarikan biaya untuk masuk. Tidak cukup gersang kok, ada toko-toko kecil, tempat penginapan, toilet, dan saung-saung untuk beristirahat lho.

Perkenalkan namanya Sungai Maron, kedalaman sungai sangat bervariatif, bisa mencapai 20 meter. Warnanya yang jernih dan biru ini cukup eksotis. Ada beberapa kapal kecil yang bersiap untuk menyusuri sungai maron ini. 2 kapal kecil milik warga dan 3 kapal kecil milik taruna. Ditemani tourguide asli penduduk setempat, rasanya sangat senang berbagi cerita dengan bapak yang kerap dipanggil Pak Kuntir ini. Usianya ditarget sekitar 45 tahun, sangat murah senyum banget deh hihi. Untuk menyewa kapal kecil ini bisa mencapai Rp. 100.000 per 5-6 orang, dengan 1 orang sebagai juru kemudi. Hampir 45 menit berada di kapal kecil dengan jarak 4.5 km. Cukup jauh juga lho teman-teman.

Maron adalah salah satu dusun kecil yang ada di kecamatan Donorojo. Sungai jernih ini berdekatan dengan pantai Ngiroboyo. Kenapa sih disebut Ngiroboyo? Pada jaman dahulu kala ternyata di sungai ini ada buayanya. Tapi gakpapa kok teman-teman, buayanya sudah gak ada sekarang. Yang hidup di sungai maron kebanyakan ikan kakap merah kok hehe. Sungai maron sangat memberikan kehidupan nyata bagi penduduk setempat. Ada beberapa warga yang sedang membangun tambak udang di pinggiran sungai maron. Setiap tahunnya, sungai maron mengadakan lomba dayung dengan jarak 300 meter. Lomba dayung ini sudah 3 kali terlaksana dan akan dilaksanakan sekitaran bulan Agustus. Tidak hanya itu, “dulu juga tempat ini mau dibangun tambang pasir sama orang china mbak, tapi sama Bapak Bupatine gak boleh” jelas Pak kuntir saat ditanyakan tentang permasalahan Sungai ini. Sungai ini baru saja dijadikan tempat wisata 1 bulan yang lalu, tepatnya saat Tahun baru tiba. “iya mbak, saya juga baru tau kalo sungai ini sudah masuk di internet. Kasih tau temen-temen mbak kalo kesini, supaya bisa terkenal” godanya. Hehe siap deh! “tapi kalo kesini jangan pas musim hujan mbak, airnya ndak bagus” tegasnya.

Masih penasaran sama tempat yang satu ini? Dateng aja langsung ke Sungai Maron, 15km dari arah Goa Gong. Saranku kalo temen-temen dateng kesini, jangan pas musim hujan ya, karena sungainya pasti berwarna coklat akibat terguyur hujan dan banjir. Bawa makanan yang banyak, mempersiapkan kendaraan dan jangan lupa membawa perlatan tempur jika ingin treveling jarak jauh. Apa aja sih? Tentu saja kamera, tongsis, fisheye, gopro dan apapun untuk mengabadikan moment di sungai maron ini. Semoga saja, saat teman-teman ke sana, aksesnya sudah jauh lebih baik hehe. Selamat berlibur jangan lupa titip salam untuk pak Kuntir yah, seneng banget bisa ketemu bapak yang periang ini dan terimakasih juga sudah berbagi cerita untuk penulisan artikel ini.

Salam Backpacker Indonesia :D

By Jade Zhanifa F / @oyijade

Pacitan, 31 Januari 2015

14227036541318497349
14227036541318497349
14227037092052014025
14227037092052014025

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun