Mohon tunggu...
Salimun Abenanza
Salimun Abenanza Mohon Tunggu... Administrasi - di sini maka di sana

seorang anak dari negeri beruang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lingkaran yang Habis

22 Agustus 2019   11:00 Diperbarui: 22 Agustus 2019   11:18 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest.com


Lingkaran yang dimulai

berkurang dari sudut ke sudut

walau sempat menyemai keakraban nan aduhai

sekarang ia mati berlutut sambil takut

Lingkaran yang mulai habis

membuatnya terputus oleh zaman, keterbasatasan, dan keegoisan

walu sempat tersedu sedan menangis

sekarang ia pergi meninggalkan 

Lingkaran yang tersisa

bercerita tentang kehidupan yang tak lagi nyata

menarik garis dari kotak datar nan perkasa

melupakan kalau tatapan itu dari hati jatuh ke mata

Lingkaran yang dimakan

memberikan rasa manis dan pahit

menunjukkan ribuan perasaan

di anatara bumi dan langit yang jaraknya dibuat sempit

Lingkaran yang dimulai

Mulai habis

yang tersisa

hanya kita

yang melingkar bersama

agar tak putus sudutnya

.

Bandung (sebelum tengah) 22 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun