Mohon tunggu...
Salimun Abenanza
Salimun Abenanza Mohon Tunggu... Administrasi - di sini maka di sana

seorang anak dari negeri beruang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Palang Perlintasan Kereta

29 Desember 2015   09:29 Diperbarui: 29 Desember 2015   09:51 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

badan angkuh mereka harusnya terkoyak oleh kereta itu

dan kepala mereka harusnya terseret hancur di ujung rel sana

dan kau palang perlintasan tak harus terjungkit untuk menghentikan nasib kematian orang-orang angkuh itu

karena banyak yang berharap dia segera mati

dan tak pernah hadir lagi di dunia ini

.

angin itu segera pergi, dan kemudian semua kembali bergerak

lalu akupun melintas

sebagai orang yang masih terhinakan

 

Surakarta (29-12-2015) Pilihlah anggota dewan yang terhormat (untuk disampahkan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun