Seminggu sudah ajang Kompasianival 2015 berlalu. Baru tahun ini saya berkesempatan mengikuti ajang kopdar para kompasianer se-Indonesia. Akan tetapi saya tak datang sebagai peserta yang suka jalan-jalan cuci mata dan bertanya ke berbagai booth dan stand pameran, atau duduk tenang mendengar para pembicara di stage lalu angkat tangan dengan bersemangat untuk mendapatkan doorprize.
Semua itu tidak bisa dilakukan dengan bebas karena saya dapat tugas sebagai penjaga VIP Room dan LO beberapa pembicara dalam rangka menjadi volunteer di Kompasianival 2015. Ya, pertama kali ikut dan pertama kali juga kompasianival buka kesempatan para kompasianer untuk menjadi volunteer, dan Alhamdulillah pertama kali coba dan langsung lolos menjadi volunteer.
Menjadi volunteer di kompasianival memberikan teman-teman baru yang memang datang dari dunia yang sering mengorganisasi sesuatu. Sayapun mengenal bagaimana dunia Event Organizer dan kepanitian merupakan salah satu incaran para kawula muda sebagai sekolah organisasi mereka. Baik yang berbayar, volunteering, ataupun volunteering berhadiah (hehehe).
Dari beberapa teman volunteer kompasianival 2015 umumnya mereka adalah mahasiswa yang pernah terjun di kepanitiaan konser besar ataupun kecil, berbbagai acara perlombaan lari, keolahragaan, dsb. Banyak cerita seru dari mereka dari kode etik jika ikut sebuah EO sampai nonton konser Taylor Swift gratis.
Hal unik pertama menjadi volunteer di kompasianival adalah saya harus menahan diri untuk berkeliaran melihat booth dan stand komunitas yang keren-keren (yang aling keren salah satunya adalah stand BI dan stand Hicthhiker Indonesia). Ataupun menahan tangan untuk bertanya pada pembicara. Ternyata dibalik kedatangan seorang pembicara ke hadapan pemirsa bukanlah hal yang mudah.
Penuh konfirmasi, koordinasi, bahkan keringat seperti lari pagi (hehehe). Dengan semangat kesukarelawanan para volunteer tetap profesional menghadapi semua permasalahan yang datang. Walaupun statusnya bisa dikatakan crew tambahan, akan tetapi volunteer tetap bisa bergabung dan bekerjasama dengan baik dengan panitia inti. Hingga Kompasianival 2015 tersaji dan selesai dengan sukses.
Hal unik yang kedua adalah ada banyak hadiah yang menanti kita. Hadiah disini bukan dalam bentuk barang akan tetapi dalam bentuk yang susah disentuh menggunakan tangan. Hampir setiap event volunteering memberikan kesan tersendiri. Hadiah pertama bertemu orang-orang penting di negara ini tanpa harus berdesak-desakan.
Itu baru hadiah kecil, hadiah besarnya adalah kesempatan bertemu teman-teman volunteer lain yang punya jaringan dan infromasi seabrek dan bekerjasama langsung di lapangan dengan para punggawa kompasiana. Hadiah terbesar yang saya rasakan adalah kesempatan datang ke Gandaria City bertemu beragam macam orang dengan berjuta gaya, dari orang yang penting sampai yang merasa penting, dari orang biasa yang memang biasa sampai orang biasa yang sangat luar biasa.
Kesempatan membaca orang dari berbagai latar belakang adalah sebuah kesempatan yang jarang hadir bagi saya pribadi.
Baikalah itulah sedikit hadiah atau oleh-oleh dari Kompasinival 2015. Semoga teman-teman yang menjadi volunteer tahun depan bisa mendapatkan hal yang lebih dari yang saya dan teman-teman volunteer Kompasianival 2015 dapatkan. Terimakasih teman-teman volunteer kompasianival 2015 dan Kompasiana.Â
[caption caption="Barisan Volunteer Kompasianival 2015. Depan (kiri-kanan) Obi, Khansa, Nhadi, Karin, Nisa. Belakang (kiri-kanan) Irsyad (saya), Awalia, Ria, Awan, Wingga."][/caption]