yang kaya saja bertekuk dan membuang harta
yang miskin bahkan dianggap tak ada
.
Saat itu banyak palu
yang mencoba menghantam takdir
dalam takut yang hilang, menanggung malu, hina
dan berjuang bersama darah yang sebadan
entah sejauh apa yang dirasakannya sekarang
.
Sayang kala jalan itu terbuka
dirasakan dan ditapaki
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!