bersama rasa dingin dan mata setengah kantuk
dalam kampung sepi
yang terakhir dikunjungi
.
Sumbangan cerita yang dikira selalu sesat
anatar jalan yang setapak atau aspal yang tak jadi-jadi
meninju setiap roda, baik pedati ataupun sapi bergigi
begitu juga truk-truk beroda puluhan
sisanya cuma debu
banyak orang tak sudi memanggilnya ibu
.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!