Mohon tunggu...
Oxana RenathaYuschak
Oxana RenathaYuschak Mohon Tunggu... Mahasiswa - President University undergraduate

student at President University, Majoring in Communication batch 2020 with Public Relation concentration

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengikuti Perjalanan Mencari Bakat Dhea Tri Ananda

27 Oktober 2021   20:33 Diperbarui: 27 Oktober 2021   20:46 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan nama ia adalah Dhea Tri Ananda, biasa teman temannya memanggil dhea atau biasa dengan panggilan dhey, ia lahir di karawang 10 april 2002, lahirlah seorang bayi perempuan pada jam 15.00 di hari rabu. Ia terlahir sebagai anak terakhir dari 3 bersaudara. 

Dari pasangan ayah Aiptu Sucitno yang bekerja sebagai polisi, dan juga ibu nya yang bernama Lela Herlina wati yang bekerja sebagai PNS bekerja sebagai staff kecamatan Jatisari kabupaten karawang. 

Setelah beberapa tahun menikah akhirnya lahir lah anak pertama di berinama dengan nama Indra Herlianto Saputra, biasa juga di panggil indra, indra yang berarti indramayu karawang. 

Setelah selang beberapa tahun lahir lah anak kedua yang di berinama Inka Dewi Sucilawati, dan biasa di panggil inka, inka yang berarti indramayu karawang juga. 

Waktu berlalu dan terakhir lahirlah seorang putri yang di berinama Dhea Tri Ananda, yang biasa di panggil Dhea atau juga Dhey, Dhea yang di berinama oleh neneknnya, Tri yang berarti tiga dan ananda yang berarti Anak jadi bisa di artikan denganDhea anak ke tiga. 

Selisih umur mereka tidak jauh berbeda di antara 3-4 tahun saja. Saat ini ia sebagai mahasiswa President University jurusan ilmu komunikasi.

Dari kecil hingga saat ini ia menghabiskan waktu di kotabaru karawang. Aktif belajar dan juga bermain boneka berbie layaknya anak balita kebanyakan. 

Ia pun dari kecil umur balita sudah di titipkan kepada nenek ataupun ART nya. Karena ibu dan ayahnya yang sibuk sehari hari untuk bekerja, jadi hanya bisa mengurusnya di sore atau malam hari setelah kepulangan mereka ke rumah. Dan tentu hanya di saat hari libur bekerja lah mereka bisa bermain bersama orang tuanya.

Setelah beranjak 5 tahun ia di sekolahkan ke TK Sejahtera yang dimana bertepatan di kecamatan jatisari kabupaten karawang, di sekolahkan TK Sejahtera karena berdekatan dengan kantor ibunya bekerja. 

Sejak umur 5 tahun ia senang sekali mendengarkan musik dan menari. Setelah ibundanya tahu bahwa ia senang menari ibunya memasukan dia ke eskul yang ada di sekolahnya yaitu eskul tari tradisional dan juga eskul cheerleader.

Ibunya melihat kemampuan ia menari merasa sangat senang karena ia sudah menemukan bakat dari kecil dan berfikir dapat melanjutkan bakatnya keperguruan yang akan ia ambil nantinya. 

Di TK ia memenang kan piala saat lomba tari tradisional juga memenangkan piala cheerleader yang di tampilkan pada waktu bersamaan. Di TK pun ia senantiasa mengasah bakat lainnya seperti bergambar dan juga menulis. Tetapi kentara sekali bahwa dia suka menari. 

Pada saat perpisahan di TK ia menampilkan tarian tradisional yang bertempatkan di gedung belakang kecamatan Jatisari Kabupaten karawang, ia menari bersama rekan nya yang bernama Syifa, Dera dan juga Della. 

Ibunya sangat bangga saat melihat anak menampilkan hobinya di panggung untuk pertama kalinya. Ia menampilkan tarian tradisional yang sudah di ajarkan oleh gurunya, saat itu ia menampilkan tarian dengan judul "Talak Tilu".

Setelah berumur 7 tahun ia memasuki SD, ia di sekolahkan di SDN Pangulah Selatan. Setelah kelas 4 SD ia di masukan ke kursus Nari yang berlokasi si Perumahan Sukaseuri yang berada di cikampek. Sudah terlihat bakatnya dari kecil maka ibunya mempunyai keinginan untuk mengkursuskan ia ke kursus tari. 

Setelah beberapa bulan latihan ia mengikuti lomba menari jaipong dan mandapatkan juara 1 lomba tari rampak dan juga tari tunggal yang bertempatkan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. 

Selain itu di kelas 5 SD ia masuk rangking 10 besar. Ia mengikuti lomba tunjuk bakat di acara Jambore ranting yang sedang dilaksankan saat itu, ia menampilkan tarian tunggal jaipong dan memenangkan juara 2 tingkat kecamatan. Ditambah lagi ia juga memenangkan juara 2 lomba kosidah yang di ikuti oleh madrasah madrasah se kecamatan kotabaru. 

Ia selalu mengikuti arahan dari orangtuanya dari kecil ia selalu mengaji, dan mendalami agama, lalu ia berkeinginan untuk mengikuti lomba marawis antar kecamatan. 

Saat kelas 6 SD, di adakan perpisahan dan persami (perkemahan sabtu minggu), di  malam hari ada unjuk bakat perkelas, ia sebagai siswi kelas 6 mewakilkan tari jaipong. Ia menari dengan temannya yang bernama Lesti. Itu berhasil membuat seluruh siswa kelas 6 bangga dengan dirinya karena sudah mewakilkan kelas 6 saat itu.

Setelah perpisahan Sekolah Dasar, ia beranjak ke SMP. Ia mendaftarkan dirinya ke Pesantren Cipulua, yang bertempatkan di Wanayasa Cipulus. Mts YPPA cipulus. Ia memasuki pesantren karena ingin lebih mendalami lagi agama islamnya. Setelah beberapa bulan ia pindah sekolah ke SMP N 4 Kotabaru yang lumayan dekat dengan rumahnya. 

Di kelas 7 ia mengikuti lomba nari se kabupaten purwakarta di acara ngapak dagiang subang larang, dan menjuarai juara 2. Saat kelas 8 SMP ia mengikuti eskul nari, eskul band, paduan suara, eskul DrumBand dan juga eskul pramuka, serta Pmr.  

Di ekskul DrumBand dia lolos menjadi Gitapati. Ia mengikuti lomba DrumBand Sekecamatan Kotabaru Karawang, yang mendapatkan juara 2 dengan team nya. Ia mengikuti perlombaan unjuk bakat di malam harinya di acara jambore ranting se kecamatan, ia menari bersama rekannya yang benama Lesti. Ia menari jaipong dengan judul "kembang tanjung" dan menjuarai juara 1 sekecamatan kotabaru, lalu ia di beri hadiah uang oleh kepala sekolah nya.

Setelah lulus dari SMPN ia masuk ke SMAN 5 Karawang, pada kelas 10 ia mengikuti eskul kesenian mulai dari paduan suara, jaipong, dance, dan juga pmr. 

Di kelas 10 ia berhasil menjuarai juara harapan 1 dalam lomba cheerleader Di DBL 2018, nasional. Saat kelas 11 ia menjuarai DBL lagi juara 2 se-Nasional. 

Tidak berhenti setelah itu ia menjuarai juara 2 dance antar kabupaten di salah satu mall yang ada di kabupaten karawang. Di kelas 12 pun ia mewakilkan kelasnya untuk pensi dan ia mengikuti di bagian tari jaipong dan juga ia mendapatkan juara 1 di acara tersebut. 

Setelah itu karena covid mulai melanda di 2020 ia hanya bisa menari ke setiap acara hajatan, dan di bayar setiap 1 acara, Hasil dari menari sangat berguna untuk menambah uang jajannya.

Setelah beranjak dewasa dan lulus SMA ia masuk ke President University dan memasuki jurusan Communication. Sekarang ia sudah bisa melatih dance/jaipong kepada adik kelasnya sendiri, dengan bayaran yang terbilang cukup untuk menambah nambah uang jajannya sehari hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun