Mohon tunggu...
Onno W. Purbo
Onno W. Purbo Mohon Tunggu... Penulis -

Rakyat Indonesia biasa. Common Indonesian.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Smart City, Apanya yang Smart?

18 November 2016   14:46 Diperbarui: 22 Desember 2016   10:53 10941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi smart city. teamquest

Untuk mengefisienkan kerja aparat pemerintah, akan sangat dibutuhkan software aplikasi seperti Human Resource Management, e-Learning dll. Tidak perlu takut dengan berbagai software ini, karena jika kita mempunyai SDM IT yang baik bukan mengandalkan vendor, maka sebetulnya sangat banyak software ini yang sifatnya open source, bisa sebagian di peroleh dari www.sf.net secara bebas.

Rakyat City-nya yang Smart

Jika kita ingin "Rakyat City-nya yang Smart", misalnya tidak ada lagi anak yang tidak bisa meneruskan sekolah? Tidak lagi di batasi oleh jumlah ruang kelas dan sekolah yang ada? Misalnya tidak ada ujian penerimaan siswa baru karena keterbatasan ruang? Semua orang walaupun dia bekerja dapat mengakses pengetahuan dengan mudah? Semua orang bisa meneruskan kuliah minimal secara online? Materi ajar tersedia dan dapat di akses dengan mudah? Semua sekolah, rumah, kelurahan, aula bisa akses infomasi dan pengetahuan di Internet? Semua buku, bahan bacaan, video pembelajaran bisa di akses dengan mudah?

Teknologi untuk "Rakyat City-nya yang Smart" sebetulnya sangat banyak sekali, paling sederhana adalah membuat perpustakaan digital. Hal ini dilakukan menggunakan web server sederhana dan meng-hosting berbagai materi ajar (buku, tulisan, audio, video) ke web tersebut tanpa perlu coding sama sekali. E-learning menggunakan open source seperti moodle memungkinkan agar semua orang bisa mengikuti kuliah / pelajaran secara online.

Dengan moodle dan quiz online memungkin juga untuk menghemat biaya ujian. Saat ini setiap sekolah di Indonesia minimal sekali harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 5 juta / semester untuk membiayai fotocopy ujian. Uang yang sama bisa gunakan untuk membuat server yang dapat digunakan minimal selama 5 tahun. 

Jika masih kurang kita dapat juga membuat streaming server seperti youtube sendiri, software yang dipakai bisa menggunakan nginx yang di compile menggunakan RTMP. Semuanya open source sehingga sebetulnya harganya hampir tidak ada.

Preferensi pribadi

Saya bisa membayangkan para pemimpin seperti Pak Ridwan Kamil, Bu Risma dll pasti harus berpikir berkali-kali untuk menentukan prioritas yang harus didahulukan dengan keterbatasan dana yang ada. Biasanya para pemimpin tersebut akan memilih "Pemerintah City-nya yang Smart" dengan harapan bisa membuat sistem pelayanan yang ada menjadi lebih efisien. Dengan adanya restrukturisasi birokrasi dan perampingan manajemen pemerintah maka "Pemerintah City-nya yang Smart" menjadi sangat mungkin.

Di satu sisi, tidak masalah sebetulnya untuk membuat sistem pelayanan yang effisien, dengan infrastruktur yang di bangun hingga kecamatan dan kelurahan di sebuah kota mungkin ada baiknya mulai di pikirkan untuk membuat "Rakyat City-nya yang Smart". 

Misalnya menggelar e-learning, e-school, e-library untuk sekolah-sekolah, apalagi dengan di bantu dengan free wifi / hotspot di tempat-tempat publik / alun-alun di kota tersebut agar rakyat dapat langsung merasakan manfaat keberdaan pemerintah di kota tersebut. Semoga dengan semakin pandainya rakyat, maka saat nanti sebagian dari rakyat tersebut berkiprah sebagai birokrat di kota tersebut akan secara tidak langsung mendorong agar sistem lebih efisien.

Pengalaman saya selama ini turun kelapangan, kunci utama keberhasilan sebuah sistem bukan pada alat yang mahal dan canggih ... tapi pada Sumber Daya Manusia (SDM) / aparat yang baik dan bisa di andalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun