Di sini aku hanya memetik bintang dari matamu. Waktu malam telah surutkan hujan, Seperti kunang-kunang menerangi gelap. Sebelum datang fajar tadi malam.Â
setiap ujungnya menyala terang. Di atas langit di atap rumahku. Peristiwa yang mengubah kepiluan menjadi kekuatan. Petikan bintang pula dari ujung rambutmu.Â
Wajah-wajah tenang rupawan.  Menatap teduh di basahnya tangan dan alis, lalu puisi itu menjadi sejarah. Hanya nyala bintang  kupetik dari hatimu.Â
Cimahi, Â 3 February 2019 Â Â Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!