Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi di Penghujung Tahun

31 Desember 2018   06:54 Diperbarui: 31 Desember 2018   10:02 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan kubuka jendela 

Waktu Embun menyapa dedaun

Dan pipit yang membisikan kalimah sakral

Di hembus angin pagi

Telisik perjalanan bulan ke bulan

Sefaedah apa kaki di langkahkan


Aku hanya mempelajari kesunyian

Dalam hiruk pikuk dan hamburan keluhan

Masih lekat potongan  waktu  berjatuhan

Mengejeku tentang banyaknya  

Pedih yang berdesingan

Waktu tetap menjadi waktu 

Pagi membentangkan kenangan

Sajak sajak  penuh kelelahan

Menunjuk keningku sendiri

Biarlah dia bermukim di sana 

Dan diam


Penghujung tahun meninggalkan jejak

Dengan kedua tangan di bahu jendela

Menghimpun diam yang kupunya

kesemuanya adalah percikan doa


Bagi sisa nafas  yang berhembus

Negeri damai dalam gumaman sujud. 


Cimahi,  31 Desember 2018




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun