Saat gunung berguguranÂ
membakar dirinya
Menenggelamkan tubuhnya
Dengan rasa tunduk
Aku debu yang  di tiup Angin
Saat laut meluapkan amarahnya
melahap apa yang dihadapannya
Tak terhindarkan jiwa
Menggilas, Â menghempasÂ
Aku  hitamnya debuÂ
Saat Angin memusingÂ
Jelajahi perintah Illahi
derakan rantingnya adalah zikir
dinginya hembusanya adalah tasbihÂ
mengagungkan nama-Nya
Tak henti
Berputar lagi bertahmid lagi
Sementara aku titik debuÂ
yang sering angkuh.Â
Cimahi, 29 Desember 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!