Janganlah keluh
Sunyi memang menusuk
Pastilah peluh
Bila tanah kering tak berjajuk
jangan merajuk
Bergumamlah dengan khusuk
Merunduklah runduk
biarlan hati kita tunduk
Senja di wajahmu
Kusam di hatimu
Malam di matamu
Sama denganku
Pahatan begitu dalam membekas
Sakit  di tikam rindu,  siapa yang tak tahu
Aku sungguh mengerti Â
Kuterjemahkan semua liku yang tilas
Terus mencoba obati  lekas-lekas
Tanpa-Nya kita kita bukan siapa-siapa lagi
Tak bisa nalar memahami
 Mengapa rasa kaku relung hati
Satu-satunya tempat mengadu
Mari serulah seru. Dalam gelap dan lelap
Dalam fajar dalam cahaya
Dia maha tahu tentang segala rasa rindu
Dan juga betapa tebalnya debu-debu
dalam kalbu. Â
Cimahi, Â 6 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H