Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Kata Terbata-Bata

3 Oktober 2018   13:33 Diperbarui: 3 Oktober 2018   14:16 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata-kata yang terbata -bata

Di siram air asin lautan

Seluruhnya tinggalah doa, 

Tinggalah doa


Pena para penyair meneteskan  

Air mata,  apa yang hendak dituliskan

Separuh nafas telah pergi

Bersayap menuju ribuan kata luka, 

Ribuan kata luka. 


Bermenung disanding kegundahan

Mata-mata sembab.  Memandang hampa 

Bangkitlah saudaraku biar bumi terus

 memutari matahari.  tegak kembali lalu

pulih,  kembalilah pulih


Bila kata terbata-bata apa yang harus

dituliskan.  Nyatanya Semua tergenang 

gemetar  di lautan kesedihan.


Cimahi,  3 Oktober 2018



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun