Ibu
Dalamnya hatimu. Hingga tetesan darahku menghangat
Dalam pelukmu aku menjadi bidadari pagi ini dunia damai sepenuhnya
Ibu
Pengapku hilang, gelisahku melayang matamu teduh mengurai dengan tenang
Tuturmu embun pagi. Menggelindingi tempat kering, hidup dirimu bagai air kehidupan
Ibu
Melafalkan namamu, lautan bahagia ,syurga kasih yang jernihÂ
Wahai Allah , syukurku tak henti masih bisa kuciumi, kupeluki, keramat terbesar dunia IniÂ
AmpunMu,rahmatMu, SyurgaMu curahkanlah untuk ibu,ibu,ibu....
Cimahi, 22 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H